Jumat, 18 Mei 2012

TES OBJEKTIF DAN URAIAN PELAJARAN BAHASA ARAB


PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Pembelajaran merupakan proses yang tertata mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi.seluruh tahap itu harus dilakukan oleh seorang pengajar. Karena pengajar atau guru merupakan pelaku (subjek) dalam pembelajaran dan siswa sebagai objek, maka seorang guru harus yang melaksanakan proses tersebut. Dan sudah menjadi barang tentu, proses tersebut harus melibatkan siswa secara aktif
Terlebih pada tahap evaluasi, tahap ini sangatlah diperlukan. Setelah seorang guru melakukan perencanaan, dan melaksanakannya, untuk mengetahui tingkat keefektifan dan kepahaman siswa pada suatu materi harus diuji dengan cara evaluasi. Salah satu bentuk evaluasi adalah tes.
Dengan tes ini seorang guru dapat mengetahui tingkat kepahaman siswa dalam memahami materi yang telah diajarkan dan keefektifan guru dalam mengajarkan suatu materi.
Bentuk tes dalam pelajaran bahasa dapat dibuat dua macam yakni objektif dan uraian. Maka dari itu penyusun makalah akan berusaha menjelaskan keduanya.
I.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini dimaksudkan agar memberi kepahaman kepada calon guru tentang dua bentuk tes dalam pengajaran bahasa yang semoga dapat diterapkan dikemudian hari.




PEMBAHASAN

II.1 Tes Objektif
Tes objektif adalah tes yang terdiri dari item-item(stem) yang dapat dijawab dengan jalan memilih salah satu alternatif(option) yang benar dari alternatif yang tersedia atau dengan mengisi jawaban yang benar. Menurut DRS. M. Fachrudin Djalal dalam bukunya Penilain dalam pengajaran bahasa Arab (1991), tes dikatakan obyektif apabila jawabannya pasti hanya itu yang benar, fair dan tidak ada khilaf.
Kelebihan tes obyektif diantaranya :
1.      Dapat mencakup sample yang lebih luas dalam waktu yang lebih pendek, sehingga lebih representatif.
2.      Obyektif dalam pembijian.
3.      Lebih mudah dan cepat pemeriksaannya.
4.      Biji dapat diolah secara mekanis
5.      Dapat diulang pemakaiannya karena jumlah item yang banyak sehingga sulit dihafal.
6.      Releabilitas skor terjamin sebab jawaban sudah pasti.
Kelemahan tes obyektif diantaranya :
1.      Dapat diterka jawabannya
2.      Memerlukan biaya administrasi yang tidak sedikit.
3.      Penyusunan soal memerlukan waktu yang lama.
II.2 BENTUK-BENTUK TES OBYEKTIF
Secara garis besar tipe soal/tes obyektif dibagi dalam tiga bagian :
1.      Tes obyektif memilih
2.      Te sobyektif mengisi
3.      Tes obyektif jawaban terbatas

A.    Bentuk Tes Objektif Memilih
Dalam bentuk tes objektif memilih, jawaban soal sudah ada/tercantum. Tugas testee atau siswa, memilih salah satu jawaban yang paling tepat, pilihan lainnya berupa pengecoh.
TIpe soal ini dibagi dalam dua bagian :
1.      OBJEKTIF PILIHAN DUA (PILIHAN ALTERNATIF)
Hakikatnya, sebuah pertanyaan, siswa tinggal; memilih jawaban yang tepat. Karakteristiknya, hanya ada dua pilihan yang berbeda. Tugas siswa memilih salah satu di antara keduanya. Bentuknya terdiri atas sebuah pernyataan yang dijawab dengan betul dan salah. Contohnya :
·         Petunjuk : Tulislah huruf b bila pernyataan benar dan huruf s bila anda menganggap salah. Lakukanlah pada lembar jawaban.
SOAL
1.      Pi’lu madhi adalah kata kerja mendatang
2.      Hurufun-nawaasib mennasabkan isim
Rumusan perhitungan SKOR MENTAH BERSIH(SMB) untuk objektif pilihan dua sebagai berikut :
Sk= (B-S) . BT
            Rumusan SKOR MENTAH KOTOR(SMK) sebagai berikut:
Sk =B.Bt

Sk=skor
B= jumlah jawaban siswa yang benar
S= jumlah jawaban siswa yang salah
Bt= bobot skor tiap soal
2.      OBJEKTIF PILIHAN BERGANDA (MULTIPLE CHOICE)
Karakteristik dalam bentuk ini adalah hanya ada satu jawaban yang benar yang disebut kunci jawaban, option yang lainnya disebut pengecoh(distractor).
Variasi bentuknya ada tiga macam :
a.       Kalimat pengantar(stem) berupa kalimat tak lengkap.
b.      Kalimat pengantar yang diakhiri dengan kata KECUALI.
c.       Stem berupa kalimat tanya, option sebagai jawabnya.
Rumusan perhitunga SKOR MENTAH KOTOR(SMK) untuk pilhan ganda ini :
Sk = B. Bt
Tipe-tipe tes objektif pilihan ganda sebagai berikut:
Ø  PILIHAN GANDA BIASA(MULTIPLE CHOICE)
Contohnya :
1.      Di antara deretan isim berikut, yang termasuk isim maushul adalah...
a.       Ila
b.      An
c.       Wa
d.      Ila
e.       Fi

Ø  PILIHAN GANDA ANALISIS KASUS
Hakikatnya sama dengan pilihan ganda biasa, namun sebelum diberi stem, diajukan terlebih dahulu suatu kasus. Contohnya :
1.      Dzahabtu ila madrosatun.
Jumlah diatas kurang sempurna karena...
a.       Ila harus dihilangkan
b.      Madrosatun harusnya madrosatin
c.       Madrosatun harusnya madrosatan
d.      Ila diganti dengan huruf fii
e.       Ila diganti dengan huruf wa

Ø  PILIHAN GANDA ANALISIS HUBUNGAN ANTARHAL
Bentuknya adalah pernyataan diikuti alasan dan ada-tidaknya hubungan sebab akibat. Cara membuatnya adalah dengan menetapkan pernyataan dan alasan baru hubungannya. Dalam hal ini pertanyaan masih satu masalah. Contohnya :
Petunjuk
Pada soal-soal berikut terdapat kalimat-kalimat yang terdiri dari pernyataan yang diikuti alasan.
Pilihlah:
a.       Jika kedua pernyataan betul dan keduanya menunjukkan sebab akibat
b.      Jika keduanya betul tetapi tidak menunjukkan sebab akibat
c.       Jika pernyataan betul tapi alasan salah
d.      Jika pernyataan salah tapi alasan betul
e.       Jika baik pernyataan maupun alasan salah
Contohnya :
1.      Isim bila sebelumnya huruf jar maka harus majrur
2.      Harfu jar memajrurkan isim

Ø  PILIHAN ASOSIASI GANDA
jenis pilihan ganda ini, pilihan yang benar lebih dari satu kemungkinan. Contohnya:
petunjuk
untuk soal-soal berikut pilihlah dengan cara memberikan tanda silang pada huruf:
a.       Jika 1,2,3 betul
b.      Jika 1 & 3 betul
c.       Jika 2&4 betul
d.      Jika hanya 4 yang betul
e.       Jika 1,2,3,4 betul
Soal
1.      Harfu jaar diantara :
1.      Ila
2.      Fi
3.      Wa
4.      Pa

Ø  MEMILIH PASANGAN
Ketentuan untuk membuat soal ini adalah :
a.       Harus ada dua bagian
b.      Setiap bagian /kolom diberi tanda yang berbeda
c.       Jumlah butir pilihan tidak boleh sama, minimal pemilih lebih satu
d.      Satu kelompok soal menjodohkan hanya satu materi( misalnya hanya struktur atai hanya kosa kata)
Contohnya adalah :
Soal
1.      Sambungkanlah kata disebelah kanan dengan disebelah kiri sesuai dengan lawan katanya!
Saya                                                          kamu
Keras                                                         cepat
Lambat                                                      pintar
Dalam                                                        lunak
Bodoh                                                       telat
                                                                  Luar
  
Ø  MEMBACA DIAGRAM/BAGAN/GAMBAR/GRAFIK
Tipe spal ini sebenarnya berupa pilihan ganda, hanya kasusnya dalam bentuk gambar atau diagram atau bagan atau grafik. Contoh soal:
1.      Perhatikan bagan berikut !
STATISTIK PROFESI WARGA JAKARTA TAHUN 2001
No
tahun
Profesi
Jumlah
1
2001
Guru
1020
2
2001
Dokter
200
3
2001
Koki
230
4
2001
Entertainer
390

Dari keterangan diatas,  pada tahun 2001, profesi manakah yang paling diminati warga jakarta?
a. guru
b. koki
c. dokter
d. koki
e. pengangguran

2.      Tes Objektif Mengisi
Tes objektif isian melengkapi adalah tes objektif yang mennghendaki siswa mengisikan atau mengadakan jawaban, sebab jawaban belum ada pada soal. Bentuk tes ini dibagi dalam empat bagian berikut :

1.      TES OBJEKTIF ISIAN SINGKAT
Bentuk soal ini menghendaki agar siswa mengisikan jawaban hanya kata atau beberapa kata. Tempat isian pada akhir, awal, atau tengah dalam rangkaian stem. Contohnya :
a.       Yajhadu termasuk dalam pi’il...

2.      TES OBJEKTIF PILIHAN PANJANG
Soal yang harus diisi harus agak panjang, mungkin sebuah kalimat. Contohnya :
Ma hiya pi’lul maadhi ?

3.      TES OBJEKTIF ISIAN KLOSUR
Tes objektif isian klosur ialah soal mengisi yang identik dengan isian singkat. Bedanya, dalam isian klosur isian-isian itu terdapat dalam suatu wacana. Sedangkan isian singkat pada kalimat-kalimat lepas. Isian klosur terbagi dalam dua bagian :
a.       Klosur Asli
Jenis tes isian klosur ini dilakukan dengan cara menghilangkan kata-kata yang di dalam teks dengan jarak yang teratur tanpa menghiraukan jenis kata tertentu. Jadi, dengan cara ini siswa dapat mengisikan kata yang dihilangkan/dikosongkan sehingga teks tersebut merupakan bacaan yang sempurna. Contohnya:
1.      Akmilil parooghoot fil faqrootil aatiyah litakuuna faqrootan munaasibatan!
Dzahaba...ila l jaami’ati lithoolabil ‘ilmi. Wa huwa...al-haapilata. Tsumma washola ilal jaami’ati fis saa’ati... shobaahan.
b.      Klosur tak Asli
Jenis ini menghendaki siswa agar dapat mengisi kata yang dihilangkan/dikosongkan. Kata yang dihilangkan tak teratur jaraknya, tergantung pada letak suatu jenis kata yang diingkinkan. Contohnya: Akmilil faroghoot fil faqrotil aatiyah litakuuna faqrotan munaasibatan!
Dzahaba muhammadun....al-jaami’ati fii... assaabi’ati... .
Parokaba .... pakaanat...muzdahiman bi... .

4.      ISIAN MEMBACA GAMBAR
Bila suatu istilah sudah lazim, maka sebaiknya jangan dimasukkan dalam pilihan ganda tetapi buat;ah dalam isian ini. Contohnya :

Jumlah harful jaari pada surat An-naas
Nomroh
Surat
ayat
Jumlah huruf jar
1
An-naas
1
1
2
An-naas
2
0
3
An-naas
3
0
4
An-naas
4
1

Berdasarkan tabel diatas, ayat yang terdapat huruf jaarnya paling banyak adalah?
3.      Tes Objektif Jawaban Terbatas
            Bentuk tes ini menghendaki siswa menghadirkan jawaban artinya jawaban belum ada. Namun jawaban sudah pasti.
            Rumus perhitungan skor mentah untuk soal ini adalah
            Sk = B x Bt     Sk = Skor, B= Jumlah jawaban benar, Bt = Bobot skor tiap soal
            Adapun bentuk dari tes ini adalah
1.      Soal jawaban singkat
Bentuk soal ini dapat diubah menjadi pilihan berganda atau isian terbatas
Contoh :
استكمل ما ياْتى حسب المفهوم من النص!
عم أحمد يسكن في . . .

2.      Membuat kata kerja yang tepat
Contoh :
صحّح الكلمة التي بين القوسين !
(يتكلم) الأساتذة في الفصل
3.      Membuat kalimat yang tepat
Contoh :
 اجعل الجملة الإسمية !
4.      Tranformasi kalimat
Contoh :
غيّر الجملة الإسمية إلى الجملة الفعلية !
الطلاب يدرسون في الفصل
5.      Membetulkan kalimat
Contoh :
صحّح هذه الكلمة !
سأل أحمد الأستاذ غدا
6.      Menyusun Kata Acak menjadi kalimat sempurna
Contoh :
رتب اكلمات الأ تية لتكون جملة مفيدة!
الى- ذهب- محمد- الجامعة
7.      Menyusun kalimat menjadi paragraph.
Contoh:
رتب الجملة الأ تية لتكون فقرة منا سبة!
و وصل اليها في الساعة السابعة صباحا
ذهب أحمد الي الجامعة لطلاب العلم
فركب الحا فلة المزدحمة
8.      Menuliskan kembali dengan qowaid yang tepat
Contoh :
صحّح هذه الكلمة !
يحتاج المسلمين إلى العلم

II.2 Bentuk Tes Uraian
Tes Uraian adalah sebuah pertanyaan yang membutuhkan jawaban uraian yang relatif panjang.  Siswa harus menjelaskan, membandingkan, dan mencari perbedaan sehingga siswa dapat mengerti suatu materi pelajaran. Sehingga tes uraian menuntut agar siswa dapat mengingat, menyusun, dan memadukan pengetahuan yang telah dipelajari dengan rangkaian kalimat yang teratur.
Ciri-Ciri Soal Uraian
a.       Jawaban merupakan uraian
b.      Siswa tidak bisa main terka dalam menjawab
c.       Soal ini menuntut siswa untuk  mengerti materi secara mendalam
d.      Mutu jawaban tergantung  kepandaian siswa memilih dan menyusun kata
e.       Pemeriksa dapat tertipu pada jawaban yang panjang dan indah namun kosong makna
f.       Jumlah soal terbatas karena memerlukan waktu yang panjang untuk menjawab
g.      Pembuatan soal mudah, pemeriksaannya relatif sulit
h.      Kunci jawaban sulit dibuat dengan pasti
i.        Tingkat kebenaran jawaban subjektif
Kebaikan Soal Uraian
a.       Pembuatan soal relatif mudah, sederhana, dan ekonomis
b.      Berfungsi ganda, pertama mengetes kemampuan berpikir dan kemampuan bahasa siswa
c.       Kemungkinan menebak dan mencontek sedikit
d.      Dapat mengukur kognitif yang tinggi
e.       Dapat dijadikan objek analisis bahasa
f.       Lebih mendorong siswa untuk belajar
g.      Dapat mengetahui bagian yang belum dikuasai siswa
Kelemahan Soal Uraian
a.       Tidak dapat menjangkau seluruh materi. Karena terbatasnya waktu sehingga bahasan yang diujikan terbatas dan luasnya jawaban.
b.      Pemeriksaan membutuhan waktu yang lama
c.       Kunci jawaban tidak dapat dibuat dengan pasti
d.      Penilaian dipengaruhi oleh keadaan tulisan siswa
e.       Hanya dapat dikoreksi oleh pembuat
f.       Biasanya terjadi perbedaan pendapat antara siswa dan guru
g.      Tingkat kepercayaan kurang  (unreliable) sebab jawaban siswa berbeda-beda
h.      Kerap terjadi jawaban panjang namun bermutu rendah
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan soal uraian
1.      Gunakan bahasa yang efektif dan mudah dipahami
2.      Bila perlu buat semacam penjelasan  uraian terlebih dulu baru setelah itu mengajukan soal
3.      Usahakan dalam satu nomor jangan berikan beberapa soal, jika terpaksa buatlah poin-poin (a,b,c,.....)
4.      Soal uraian hendaknya diberi bobot skor berdasarkan :
a.       Pentingnya masalah yang ada dalam soal
b.      Tingkat kesulitan
c.       Luasnya jawaban
5.      Hindari penggunaan kata tanya yang siapa, apa, dimana atau soal yang hanya memerlukan jawaban ya atau tidak
6.      Sebaiknya soal tidak menyinggung unsur SARA (Suku, Agama, Ras)
7.      Buatlah petunjuk menjawab soal dengan jelas
8.      Sebaiknya susun terlebih dahulu untuk pokok jawaban yang dikehendaki lalu buatlah penskoran

Bentuk Tes Uraian Nonobjektif (BUNO)
Bentuk Tes Uraian Nonobjektif (BUNO) adalah tes yang menuntut siswa memberi jawaban berdasarkan pendapat, dan pandangannya. Jawaban dari soal ini luas sekali dan tanpa batas. Batasnya tergantung pada kemampuan siswa. Jadi pertanyaan, berupa masalah yang harus dipecahkan, dan dianalisis oleh siswa.
Bentuk tes ini dapat dibatasi dengan dua cara yaitu :
a.       Pembatasan secara eksplisit
Batas jawaban dinyatakan secara tegas dengan hanya menanyakan aspek tertentu saja. Contoh :
لماذا تستطيع القرية أن تكون منظمة جميلة ؟
b.      Pembatasan secara implisit
Batas dari pernyataan tidak disebutkan dengan tegas. Namun, sebenarnya  pada pertanyaan atau masalah yang diajukan terdapat batasan.
ماذا تعرف عن الشاي؟

Bentuk Tes Uraian Objektif (BUO) / Esai tertutup
            Bentuk tes ini memiliki jawaban yang pasti sehinga memungkinkan melakukan penskoran secara objektif. Bentuk soal inipun dapat dibuat rumusan jawabannya. Walaupun jawaban siswa bervariasi tetapi dapat diperiksa oleh orang yang berbeda dan tetap akan menghasilkan skor yang sama. Contoh :
اذكر أنواع الفعل؟



PENUTUP
III.1 Kesimpulan
            Dalam dunia pembelajaran ternyata begitu banyak bentuk-bentuk tes. Artinya seorang guru dapat menggunakan bentuk atau cara yang bermacam-macam dalam proses evaluasi/tes para siswanya. Sehingga guru bisa menggunakan bentuk tes yang paling efektif menurut tingkat kemampuan siswa
            Secara singkat, bahwa tes terbagi menjadi dua. Pertama, tes objektif yakni tes yang terdiri dari item-item(stem) yang dapat dijawab dengan jalan memilih salah satu alternatif(option) yang benar dari alternatif yang tersedia atau dengan mengisi jawaban yang benar. Kedua, tes uraian / subjektif yakni sebuah pertanyaan yang membutuhkan jawaban uraian yang relatif panjang.  Siswa harus menjelaskan, membandingkan, dan mencari perbedaan sehingga siswa dapat mengerti suatu materi pelajaran.
            Kedua tes tersebut dapat digunakan oleh guru dan disesuaikan dengan tingkat pendidikan / pemahaman siswa terhadap suatu materi.

III.2 Penutup
            Sekian makalah yang kami susun. Semoga dapat bermanfaat dalam proses pembelajaran. Dan semoga makalah ini dapat menjadi salah satu masukan yang baik untuk para calon guru. Kami memohon maaf atas kekurangan. Dan kami harap saran yang membangun dari pembaaca demi perbaikan kedepannya.

  
RUJUKAN
Hidayat, Kosadi dkk.1994. Evaluasi Pendidikan dan Penerapannya Dalam Pengajaran Bahasa Indonesia. Bandung: CV ALFABETA
Djalal, M. Fachruddin.1985. Penilaian Dalam Pengajaran Bahasa Arab. Malang: IKIP Malang

3 komentar:

Anonim mengatakan...

nice post untuk kaidahnya

Anonim mengatakan...

kunjungi juga https://ittelkom-sby.ac.id/

DINDA KARISMA mengatakan...

sangat bermanfaat

Posting Komentar