Rabu, 21 September 2011

Perkembangan Manusia Pada Masa Bayi


A.    Pengertian Periode Pranatal
Periode pranatal adalah periode yang pertama dilalui oleh setiap individu dan yang paling singkat dari periode sebelumnya. Periode ini mulai pada saat pembuahan dan berakhir pada saat kelahiran yang beArlangsung selama 270 sam 280 hari atau sembilan bulan.


B.     Tahap Perkembangan Masa Pranatal
Pada umumnya ahli psikologi perkembangan membagi periode Pranatal atas tiga tahap perkembangan, yaitu: 

1.      Tahap Germinal
Sejak pembuahan sampai akhir minggi kedua disebut zigot. Zigot baru berupa kepala peniti, berjalan dari tuba fallopi turun ke uterus, dan terjadilah bnyak pembelahan menjadi lapisan luar dan lapisan dalam setelah sepuluh hari.

2.      Tahap Embriorik
Akhir minggu kedua sampai dengan akhir bulan kedua disebut periode embrio. Embrio adalah manusia dalam bentuk kecil. Pertumbuhan dimulai dari kepala, berikutnya bagian tubuh yang terbentuk . embrio mulai terbentuk dengan gerakan-gerakan spontan dari anggota tubuh, berta tubuhnya mencapai 1 ons dan panjangnya 1½ inchi.

3.      Tahap Janin
Pada akhir bulan kedua sampai lahir, bagia-bagian tubuh sudah terbentuk, baik dalam bentuk maupun perubahan actual. Akhir bulan ketiga, organ dalam cukup berkembang seperti denyut jantung. Sedangkan akhir bulan kelima organ-organ tubuh telah menempati posisi hampir seperti orang dewasa.

C.     Arti Penting Periode Pranatal Bagi Perkembangan 
Pembuahan sel telur wanita oleh sperma laki-laki dianggap sebagai salah satu masa yang sangat penting dan menentukan perkembangan manusia pada periode-periode selanjutnya menurut Elizabeth B. Hurluck (1980), setidaknya ada 4 kondisi yang memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan individu baru di masa datang yaitu:
a.        Penentuan sifat bawaan 
b.       Penentuan jenis kelamin 
c.        Penentuan jumlah anak 
d.       Penentuan posisi urutan anak

D.    Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pranatal
a)      Kesehatan ibu
b)      Gizi ibu 
c)      Pemakaian bahan kimia oleh ibu 
d)     Keadaan dan ketegangan emosi ibu 

  Masa Bayi

A.     PERTUMBUHAN PADA MASA BAYI 

Di saat terjadi pembuahan, sebuah sel terbentuk sempurna, berisi informasi genetik - ‘warisan’ dari kedua orang tuanya – yang tak hanya menentukan jenis kelamin si anak namun juga banyak sifat keistimewaannya. Gen tertentu akan memberi ciri tertentu pula, misalnya tinggi badan , bentuk tubuh, dan kecepatan perkembangan nya. Itulah sebabnya anak yang orang tuanya agak terlambat berjalan, berbicara, atau mencapai masa puber, akan juga tumbuh lambat. Ciri fisiologis juga bersifat genetik, seorang anak dapat mewarisi kepekaan terhadap penyakit yang sama. Beberapa aspek yang berkembang pada masa bayi adalah:
1.      Fisik 
Ada dua pertumbuhan pesat dalam perkembangan seorang anak. Satu, di tahun pertama usianya, dan yang kedua di usia remajanya. Pada masa bayi perkembangan fisik secara jelas dapat diamati, pada enam bulan pertama pertumbuhannya terus bertambah dengan pesat. Tahun pertama peningkatan lebih kepada berat dan tinggi. Selama tahun kedua terjadi penurunan. Selain itu yang berkembang adalah proporsi, tulang, otot dan lemak, bangun tubuh, gigi, susunan syaraf ,dan organ perasa.
Pada saat dilahirkan , kepala bayi sekitar ¼ panjang badannya, selebar hampir sebahu. Panjang kakinya sekitar ½ dari badannya. Berangsur-angsur perbandingan ini berubah hingga diusia dewasa, kepalanya sekitar 1/8  dan kakinya ½ dari seluruh panjang badan.

2.      Psikologis
Secara spikologi pada masa bayi terjadi pembentukan pola-pola fundamentalis dan kebiasaan-kebiasaan mengenai wajah orang-orang yang berarti bagi dirinya. Mulai merasakan sentuhan ‘touching’ oleh orang-orang tertentu. Menurut Piaget anak sampai dengan umur kurang lebih 2 tahun belum nampak adanya mediasi dalam arti ‘aktifitas pikir yang intern’. Semua tingkah laku anak harus dipikir sebagai hal yang diterima secara sensori dan suatu reaksi yang monorik saja. Oleh karena itu Piaget membedakan dua tahap perkembangan intelegensi pada manusia yaitu sensori motor (sejak lahir sampai 2 tahun) dan tahap konseptual (usia 2 tahun sampai dewasa).

3.      Motorik
Dalam 3 bulan, gerak refleks naluriah ketika baru dilahirkan mulai digantikan oleh gerak sadar dan proses berfikir, belajar, dan mengembangkan kemampuan sudah semakin mapan. Perkembangan  masa bayi pada aspek motorik ini dapat diamati dan terlihat reaksi-reaksi spontan yang berulang dilakukan dan tidak diordinir. Namun lama kelamaan terjadi secara efektif. Hal ini terlihat pada merangka, berjalan, dan memainkan benda-benda.perkembangan motorik terlihat adanya arah.
Ø  Koordinasi tangan dan mata
Belajar menyesuaikan pengelihatan dengan kegiatan tangan, disebut ‘koordinasi tangan-mata’. Dalam 8 minggu pertama dalam kehidupan, banyak melihat sesuatu tanpa menyentuhnya dan menyentuh sesuatu tanpa melihatnya. Begitu suatu benda berlalu dari batas pengelihatannya, maka baginya benda itu seolah tak pernah ada dan bila tangannya memegang mainan, ia hanya menatap dengan pasif. Kaitan antara ‘meraih’ dengan ‘sesuatu’ masih membutuhkan sesuatu untuk bisa dipahaminya dengan baik.
Ø  Duduk
Umumnya bayi belum dapat duduk tanpa bantuan sampai usia 8 atau 9 bulan. Baru pada usia inilah bayi mulai mempunyai cukup kekuatan pada leher, bahu, dan tubuhnya, yang memungkinkannya duduk tanpa jatuh. Sebelum mereka dapat menguasai kepala dan bagian dada dengan mantab anda bisa membantunya mengembangkan kekuatan yang perlu dengan memberi mereka mainan yang menuntut penggunaan otot dan melatih gerak mencengkram, menarik, dan mendorong.
Ø  Merangkak
Merangkak menuntun adanya tenaga, keseimbangan, dan gerakan tumit lebih baik. Sebelum dapat melakukannya, otot-ototnya harus sudah cukup kuat untuk mengangkat kepala dan menopang berat badan dengan sementara menelungkup di atas perut. Ia harus bisa melipat lututnya, mengangkat tubuhnya naik, lalu dengan menjaga keseimbangan, ia harus menopang tubuhnya sendiri.
Ø  Berdiri
Pada usia 5 atau 6 bulan, bayi senang di berdirikan di pangkuan atau di tempat bermainnya. Di usia 7 bulan mereka gemar melonjakkan kedua kakinya bergantian, dan pada usia 9 bulan mereka mulai menapakkan kaki bergantian sambil masih di topang. Sebelum usia 10 atau 11 bulan, ia sudah cukup mampu mengatur otot kakinya untuk bisa berdiri. Begitu seorang anak bisa berdiri sendiri, hanya perlu beberapa minggu lagi baginya untuk belajar kembali duduk
Ø  Berjalan
Semua bayi dilahrkan dengan refleks ‘berjalan’, namun ia bari bisa benar-benar berjalan ketika mulai melangkah pertama tanpa bantuan, pada usia 9-15 bulan. Awal belajar berjalan, seorang anak akan berpegangan pada perabotan atau pada anda, lalu ia akan mulai menjauh dari semuapenopang tersebut. Kemudian ia tertatih-tatih belajar melangkah dari satu penopang ke penopang lainnya. Saat ketika bayi berusaha berdiri sendiri dengan kedua kaki membentang lebar menjaga keseimbangan dan kedua sikunya bercekak pinggang, adalah saat yang paling menggembirakan dan membanggakan bagi semua anggota keluarga.

4.      Perkembangan Bicara
Sebelum mampu berbicara bayi lebih dahulu dapat mengerti apa yang dikatakan tanpa dapat bereaksi dengan kata hanya dengan eksperesi dan gerakan. Oleh karna itu mimik dan ekspresi bayi juga dapat di mengerti setelah usia 3 bulan menurut terman dan merril rata-rata bayi dapat beraksi terhadap perintah-perintah kurang lebih 2 tahun. Rata-rata bayi belajar menyampaikan kebutuhan-kebutuhan dan keinginan pada usia tahun-tahun pertama yang disebut dengan komunikasi pra bicara. Bentuk-bentuk pra bicara tersebut adalah menangis, berceloteh, isyarat, dan ungkapan-ungkapan emosi.

5.      Perkembangan Emosi
Pada bayi terdapat pola emosi tertentu yang bersifat umum seperti kemarahan (menjerit, meronta, menendang, mengibas tangan, dan  memukul), ketakutan (takut terhadap ruang gelap, tempat tinggi, binatang, dan lain-lain), rasa ingin tahu tentang mainan baru, menjulurkan lidah, membuka mulut, memegang, melelmpar, membolak-balik, kegembiraan (tersenyum, tertawa, menggerakkan lengan serta kaki), afeksi (memeluk mainan kesayangannya, mencium barang-barang kesayangannya).

6.      Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif adalah salah satu aspek perkembangan manusia yang berkaitan dengan pengertian (pengetahuan), yaitu semua proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari dan memikirkan lingkungannya.
Pengertian kognitif itu sendiri dapat dipahami sebagai sebuah istilah yang digunakan psikologi untuk menjelaskan semua aktivitas mental yang berhubungan dengan persepsi, pikiran, ingatan dan pengelolaan informasi yang memungkinkan seseorang memperoleh pengetahuan, memecahkan masalah. 

7.      Perkembangan Sosial
Ø  Bermain
Bemain adalah pekerjaan anak-anak, dan mainan adalah alatnya. Besarnya kebutuhan main mereka dipengaruhi terhadap besarnya makanan, kehangatan dan cinta, untuk menambah pemahaman mereka atas alam semesta.
Ø  Berbagi
Anak di bawah usia 3 tahun yang baru belajar berjalan mungkin tidak selalu bermain bersama secara rukun, namun mereka akan belajar toleransi dan bekerja sama. Hasilnya bisa terlihat begitu seorang anak mulai berbagi mainan ataupun makanan tidak hanya untuk dirinya sendiri.
Ø  Disiplin
Orang tua yang perasa akan menekankan disiplin, dalam arti lebih mendidik daripada menghukum, dan mengajar anak menyesuaikan diri terhadap orang lain. Dalam hal ini orang tua menggunakan disiplin untuk menjelaskan perilaku yang bisa diterima maupun tidak, yang memungkinkan si anak bisa bahagia berkawan dengan yang lain. Anak yang sehat secara sosial, akan belajar berbagi kesenangan dan lebih bisa membujuk tanpa memaksa.

B.     Peran Likungan Terhadap Perkembangan bayi
Seorang bayi dilahirkan dalam keadaan tidak berdaya, belum dapat makan, baru punya reflek menghisap dan menelan. Sebagaimana terlihat pada aspek-aspek perkembangan, tampak bahwa peranan lingkungan sangat penting sekali.
Keluarga adalah lingkungan yang pertama dan utama yang diharapkan dapat :
1.      Membirikan rangsangan agar sensormotoriknya dapat bereaksi.
2.      Memperhatikan kesehatan dan gizi karena bayi belum dapat menolong dirinya sendiri.
3.      Menciptakan lingkungan yang kondusif untuk berkembannya kemampuan berbicara.
4.      Memberikan model tentang konsep moral dan nilai yang benar dan salah.
5.      Memberikan pujian atas kemajuan yang mereka capai.
6.      Memberikan kebiasaan bermain yang konstruktif

DAFTAR PUSTAKA

Zulkifli. L. 2009. Psikologi Perkembangan. Bandung:  PT. Remaja Rosda Karya.
Pasaki, Soepartinah.1981. Anak dan Perkembangan. JakartA:  Gramedia. 
Makalah, Skripsi, Karya Ilmiyah, Artikel, Bisnis Online
Under Creative Commons License: 
Attribution Share Alike

_____. 1995. Pertolongan Pertama: dokter di rumah anda. Jakarta: Dian Rakyat. Editor Harmiel M. Soekarjo.

0 komentar:

Posting Komentar