A. TUJUAN
Tujuan pendidikan secara umum dapat dilihat pada:
- UU No2 Tahun 1985 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang seutuhnya yaitu yang beriman dan dan bertagwa kepada tuhan yang maha esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan kerampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan berbangsa.
- Tujuan Pendidikan nasional menurut TAP MPR NO II/MPR/1993 yaitu Meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja profesional serta sehat jasmani dan rohani.
Pendidikan nasional juga harus menumbuhkan jiwa patriotik dan memepertebal rasa cinta tanah air, meningkatkan semangat kebangsaan dan kesetiakawaan sosial, serta kesadaran pada sejarah bangsa dan sikap menghargai jasa para pahlawan, serta berorientasi masa depan. - TAP MPR No 4/MPR/1975, tujuan pendidikan adalah membangun di bidang pendidikan didasarkan atas falsafah negara pancasila dan diarahkan untuk membentuk manusia-manusia pembangun yang berpancasila dan untuk membentuk manusia yang sehat jasmani dan rohaninya, memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dapat mengembangkan kreatifitas dan tanggung jawab dapat menyuburkan sikap demokratis dan penuh tenggang rasa, dapat mengembangkan kecerdasan yang tinggi dan disertai budi pekerti yang luhur, mencintai bangsanya dan mencintai sesama manusia sesuai dengan ketentuan yang termaktub dalam UUD 1945, Bab II (Pasal 2, 3, dan 4)
B. MODEL DAN PENDEKATAN
Dalam proses pembelajaran seorang guru ataupun pelatih haruslah melakuakn pendekatan-pendekatan pembelajaran. Pendekatan ini harus sejalan dengan strategi antara guru dengan siswa harus sejalan dan seirama. Agar seirama dan sejalan strategi yang telah dibuat maka sekolah dan guru harus membuat suatu metode pembelajaran serta teknik dantaktik agar materi ajar menjadi menarik bagi siswa. Agar mudah memahami perlu dilihat skema dibawah ini :
Pendekatan pembelajaran
2. Metode
3. Teknik dan taktik
Dalam pendekatan pembelajar suatu sekolah dan guru harus membuat suatu konsep yang matang, yang kemudian akan tercipta cuatu lingkungan edukatif didalam kelas ataupun diluar kelas. Selain itu yang harus diingat dalam oendektan guru harus tetap ada pengendalian fisik (inkuiri) dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini seorang guru harus dan berusaha untuk selalu aktif agar suasana interaktif terbentuk sehingga siswa mampu dalam memecahkan suatu pokok masalah yang diberiakn guru. Guru yang berkualitas dalam proses pengajaran menggunakan alat pembelajaran berupa teknologi dan sains yang bbertujuan untuk pengembangan siswa.
C. SUMBER DAN MEDIA BELAJAR
Zaman yang sudah mengglobal ini sumber pembelajaran tidak lagi terpaku dalam lingkaran “setan” dalam dunia pengajaran dan pendidiakn di negeri ini.
> LKS > Buku paket
> Papan tulis
Artinya sumber pembelajaran tidak terpaku dengan satu buku paket yang dipakai sekolah, guru dapat menambah referensi kepada siswa melalui beberapa sumber, diantaranya :
- . Perpustakaan
- Manusia
- Media massa
- Alam lingkungan
- Media pendidikan
Dalam memberikan materi pengajaran guru dapat melalui media ajar untuk membantu guru dalam pemahaman siswa agar tujuan pembelajaran dan pendidikan nasional dapat tercapai. Diantara media atau alat bantu pengajaran adalah :
> Adiktif
> Visual
> Audiovisual
Adiktif atau audio dapat menggunakan radio dalam materi listening materi bahasa. Visual dapat menggunakan tv berupa pemutaran film ataupun DVD. Dari penggunaan media ini diharapkan proses pemahaman dan daya ingat siswa meningkat.
Banyak sekali fungsi dalam menggunakan media ajar ini. Pemggunaan media pembelajaran ini dapat meningkatkan produktifitas guru ataupun siswanya, kemandirian siswa, belajar menjadi fleksibel, guru dengan mudah memberikan ulasan yang ilmiah kepada siswa, dan pembelajaran individual karena setiap individu berbeda, sehingga guru dapat memberikan ulasan berdasarkan kemampuan siswa masing-masing.
D. PROSES PENDIDIKAN
Perlu diperhatikan bahwa setiap siswa mempuanyai latar belakang yang berbeda-beda. Latar belakang yang berdeda-beda ini dikarenakan faktor, diantara faktor itu adalah interkasi siswa dan lingkungan. Faktor lingkungan berupa : lingkungan keluarga, lingkungan sekolah yang terdahulu, lingkungan masyakat dan lingkungan organisasi (bila telah mengenyam organisasi disekolah terdahulu).
Dari faktor-faktor ini yang mengakibatkan karakter dan cara penangkapan pemahaman siswa berbeda. Bila ini tidak di dukung oleh peran guru maka tujuan pendidikan nasional tidak akan tercapai. Dari sini terbuktilah peran guru sangat penting dalam pendidikan. Peran guru sebagai konsevator (pemelihara), pengembang karaketer atau sifat baik siswa, penyelenggara pembelajaran, dan sebagai pencetak penerus bangsa ini.
E. MATERI
Materi-materi yang diberikan kepada siswa tidak hanya suatu prinsip ataupun teori yang kemudian hanya dihafal siswa tidak dipahami setiap teori-teori yang diberikan guru. Hal ini karena materi yang diberikan tidak ada bukti nyatanya (fakta) dan penerapan sikap dari guru kepada siswa, sehingga siswa tidak tertarik untuk memahami materi. Siswa hanya menghafal karena hanya untuk mengejar “nilai” saja. Hal inilah yang mengakibatkan semua materi tidakada satupun yang diingat dengan baik karena hanaya dihafal.
Seyogyanya guru menyisipkan fakta-fakta (bukti real) kepada siswa dan aplikasi sikap yang terkandung dalam setiap materi ajar ini, sehingga timbul ketertariakn dan penanaman moral dalam kehidupan sehari-hari
F. METODE PEMBELAJARAN
Dari hasil pengamatan kebanyakan guru memberikan materi kepada siwa dengan menggunakan motode ceramah saja. Hal inilah yang membuat ”bosan” siswa yang efeknya materi yang diberikan terlontar dengan, sehingga akan percuma memberikan materi.
Seorang guru dapat memadukan salah satu metode pengjaran yang dinilai tidak membuat siswa “bosan”, diantaranya :
1 Tanya jawab
2 Eksperimen / praktikum
3 Demonstrasi langsung
4 Diskusi kelompok
5 Penugasan
6 Bermain
7 Kooperatif
G. PENILAIAN
Tujuan dalam penilaian adalah sebagai bhan evalusai pendidik terrhadap perkembanagn peserta didiknya. Secara umum penilaian meliputi aspek :
1. Afektif
2. Psikomotorik
3. Kognitif
Yang perlu diingat adalah penilaian ini harus secara objektif dan ujiannya berdasarkan individual (personal) dan berdasrkan tingkat usia dan penalarannya. Seorang guru tidak bisa memberikan nilai dengan diratakan. Nanti hasilnya tidak bisa diharapkan sesuai tujuan pendidikan yang sebenarnya.
0 komentar:
Posting Komentar