A. MAKNA METODE PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Salah satu faktor yang perlu mendapat perhatian dalam perencanaan pembelajaran adalah pandangan kita tentang bagaimana caranya (metode) agar proses ini dapat sepatutnya berlangsung. Hal ini tentulah harus mengacu kepada tujuan yang hendak kita capai dan sifat dari materi yang menjadi isi pembelajaran tersebut.
Metode perencanaan pembelajaran ini berkaitan dengan bagaimana metode, cara, strategi, atau kegiatan yang dilakukan siswa memperoleh pengalaman belajar untuk mencapai tujuan. Setiap metode yang digunakan berdampak terhadap proses memperoleh pengalaman yang dilaksanakan. Berdasarkan perencanaan pembelajaran, setiap komponen ketergantungan dengan tujuan.
Metode perencanaan pembelajaran merupakan suatu cara menyusun materi-materi pembelajaran atau pengalaman belajar yang ingin dicapai. Setiap metode mewarnai jenis materi, urutan serta teknik mempelajari. Oleh karena setiap perencanaan pembelajaran menekankan pada aspek tertentu, maka proses belajar untuk mempelajari materi pembelajaran berbeda.
B. KRITERIA METODE PERENCANAAN PEMBELAJARAN.
Perencanaan pembelajaran tentu memiliki keunggulan dan kelemahan. Kelemahan tersebut perlu dihilangkan, atau setidaknya diperkecil, kemudian melakukan modifikasi. Oleh karena itu perlu dirumuskan kriteria metode pembelajaran yang efektif, seperti yang diungkapkan Ralp W. Tyler, sebagai berikut:
· BERKESINAMBUNGAN
· URUTAN MATERI
· KETERPADUAN.
1. Berkesinambungan
Berkesinambungan menunjukkan keadaan pengulangan kembali unsur-unsur utama perencanaan pembelajaran secara vertikal. Sebagai contoh, jika dalam pelajaran Bahasa Arab pengembangan keterampilan membaca dipandang sangat penting, maka metode latihan membaca perlu dilakukan secara terus-menerus atau berkesinambungan, agar siswa memperoleh kesempatan untuk mengembangkan keterampilan tersebut.
2. Urutan Materi
Urutan materi mempunyai hubungan dengan kriteria berkesinambungan. Dengan kriteria ini dimaksudkan bahwa isi perencanaan pembelajaran diorganisasi dengan cara mengurutkan materi pembelajaran sesuai dengan tingkat kedalaman atau keluasan yang dimiliki. Sebagai contoh, keterampilan membaca yang dikembangkan pada pelajaran Bahasa Arab, pada kelas pertama dapat berisi materi pembelajaran yang sederhana, namun pada tingkat selanjutnya harus makin kompleks.
3. Keterpaduan Materi
Keterpaduan materi menunjukkan pada hubungan horizontal pengalaman belajar yang menjadi isi perencanaan pembelajaran. Organisasi pengalaman belajar dapat membantu siswa memperoleh pengalaman itu dalam suatu kesatuan. Sebagai contoh, dalam mengembangkan keterampilan qiroah dalam pelajaran bahasa arab, penting pula dipertimbangkan cara bagaimana keterampilan itu dapat digunakan secara efektif dalam PAI, IPS, dan pelajaran lainnya. Jadi, pengetahuan, keterampilan maupun sikap yang diperoleh sebagai pengalaman belajar tidak berdiri sendiri, melainkan dapat diterapkan dalam berbagai bidang.
Ketiga kriteria diatas merupakan petunjuk dalam membuat metode perencanaan pembelajaran . hal ini tidak terikat pada suatu perencanaan pembelajaran apa pun yang digunakan, karena pada dasarnya semua metode perencanaan pembelajaran itu mempunyai materi pembelajaran yang akan dijadikan isi. Perbedaan hanya terjadi tentang jenis materi pembelajaran itu. Oleh karenanya, semua kriteria itu berlaku untuk perencanaan pembelajaran apapun yang akan digunakan.
C. KAITAN METODE PERENCANAAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE PEMBELAJARAN
Perencanaan tentang metode atau stategi pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses pembelajaran terhadap suatu materi pembelajaran tertentu mencakup kegiatan guru, kegiatan siswa, pemanfaatan alat dan sumber materi pembelajaran serta alokasi waktu dalam melakukan kegiatan yang akan direncanakan. Metode pembelajaran yang akan dipilih sepatutnya disesuaikan dengan bentuk-bentuk belajar atau hasil belajar yang diharapkan diperoleh dari siswa. Metode pembelajaran yang dipilih hendaknya menekankan keaktifan siswa dalam upaya mencapai bentuk belajar atau hasil belajar tersebut.
1. Metode Pembelajaran dengan Bentuk-Bentuk Belajar
Bentuk-bentuk belajar mempunyai kaitan dengan proses untuk memperoleh hasil belajar. Belajar pada dasarnya merupakan suatu proses perubahan tingkah laku yang terjadi dari adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Ciri-ciri seseorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku. Tingkah laku yang diperoleh dari hasil proses belajar itu sendiri berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan(kognitif, affektif dan psikomotorik).
Dalam proses belajar terdapat tiga unsur penting yang berpengaruh terhadap keberhasilannya yaitu:
a. Pengalaman belajar yang dimiliki sebelum melakukan proses belajar tertentu.
b. Situasi lingkungan yang memberi ransangan untuk terjadinya proses belajar.
c. Respons atau reaksi seseorang terhadap rangsangan tersebut.
Rangsangan yang disajikan dalam proses pembelajaran disesuaikan dengan bentuk-bentuk belajar tertentu, yang dapat digolongkan kedalam empat macam, yaitu:
1) Belajar sesuatu yang berhubungan dengan kata-kata(verbal)
2) Belajar konsep atau prinsip
3) Belajar pemecahan masalah
4) Belajar keterampilan
Bentuk-bentuk belajar yang berbeda-beda menuntut kegiatan belajar yang berbeda-beda pula. Maka, dalam merencanakan kegiatan belajar perlu diperhatikan bentuk belajar apa dan bagaimana proses belajar yang dilakukannya.
I. Belajar Verbal
Bentuk belajar verbal merupakan bentuk belajar sederhana, dan dapat menjadi dasar bagi bentuk-bentuk belajar lainnya. Bentuk ini menekankan kepada kemampuan menyatakan ide-ide dengan kata-kata, seperti dalam pelajaran bahasa arab, mengingat kaidah-kaidah nahwu dan menyatakannya kembali, atau mengingat kosakata bahasa arab dan menyatakannya kembali.
Materi-materi pembelajaran yang digunakan untuk belajar verbal berkaitan dengan kata-kata, ungkapan dan kalimat. Kemampuan yang diharapkan dapat dicapai dalam proses belajar meliputi kemampuan mengingat dan menyatakan kembali apa yang dipelajari secara bebas dan cepat, kemampuan merangkai kata atau kalimat berdasarkan aturan tertentu, dan kemampuan memasang-masangkan kata, rangkaian kata atau kalimat yang mempunyai hubungan satu sama lain. (De Cecco dan Crawford,1977:209).
Agar proses belajar yang dilakukan itu efektif, materi pembelajaran yang dipelajari hendaknya mempunyai makna bagi dirinya. Kebermaknaan materi pembelajaran itu dapat didasarkan atas tolak ukur:
a) Dikenalnya obyek dalam kehidupan sehari-hari.
b) Seringnya ditemukan obyek itu.
c) Dikenalnya maksud kata atau ungkapan itu.
Kebermaknaan materi pembelajaran yang dipelajari ini dapat memungkinkan seseorang mengingat dalam jangka waktu yang lama bahkan selama hayatnya.
2. Belajar Konsep dan Prinsip
Konsep adalah hasil penyimpulan tentang sesuatu hal berdasarkan atas adanya ciri-ciri yang sama pada hal tersebut. Sedangkan prinsip adalah suatu pernyataan yang menjelaskan tentang hubungan antara dua konsep atau lebih.
Konsep memiliki prinsip yang bersifat sederhana dan bersifat kompleks. Dan proses pembentukan konsep memerlukan suatu strategi yang dikenal dengan strategi pencapaian konsep..
Ada dua macam strategi pencapaian konsep, yaitu:
a) Strategi pemilihan, yaitu siswa dituntut untuk menentukan atau memilih dari serangkaian conoh-contoh yang dikemukakan oleh guru, yang memiliki ciri sama dan yang membedakannya dari contoh-contoh lain, kemudian mengambil kesimpulan sendiri atau merumuskan konsepnya.
b) Strategi penerimaan, yaitu sejumlah contoh yang dikemukakan guru ditandai dengan ciri-ciri tertentu, dan berdasarkan kesamaan ciri itulah diambil kesimpulan sebagai konsepnya.
Belajar konsep dan prinsip dapat diterapkan pada seluruh jenis mata pelajaran, termasuk dalam belajar bahasa.
3. Belajar Pemecahan Masalah
Bentuk pemecahan masalah bersifat sederhana dan kompleks. Pemecahan masalah sederhana menuntut proses berpikir sederhana dan pemecahan masalah kompleks menuntut proses berpikir yang lebih rumit. Dan kemampuan pemecahan masalah ada yang dicapai melalui proses berpikir verbal, seperti diskusi dan ada pula yang dicapai melalui proses penemuan, seperti pengumpulan data yang diperoleh dari eksperimen atupun data dari lapangan.
Pembelajaran yang bertujuan membentuk kemampuan memecahkan masalah lebih menekankan pada penyajian materi pembelajaran dalam bentuk penyajian masalah yang menuntun proses penemuan masalah.
Keberhasilan belajar pemecahan masalah memiliki nilai transfer yang cukup tinggi, serta memiliki tingkat retensi yaitu dapat diingat dalam jangka waktu lama oleh siswa.
Proses pemecahan masalah dapat diterapkan dalam sistem pembelajaran perseorangan, pembelajaran kelompok dan pembelajaran klasikal. Dan proses belajar ini menekankan pada prinsip-prinsip berpikir ilmiah, yaitu bersifat kritis dan analitis.
4. Belajar Keterampilan
Dicapainya keterampilan yang diperoleh seseorang ditandai oleh adanya kemampuan menampilkan bentuk-bentuk gerakan tertentu dalam melakukan suatu kegiatan, sebagai respon dari rangsangan yang datang kepada dirinya.
Bentuk belajar keterampilan mirip dengan bentuk belajar verbal. Ciri yang membedakan antara kaduanya yaitu dalam bentuk belajar keterampilan respon atau reaksi itu ditampilkan dalam bentuk gerakan-gerakan motorik jasmaniah, sedangkan dalam bentuk belajar verbal yaitu respon atau reaksi yang ditampilkan berkaitan dengan penggunaan kata atau rangkaian kata-kata.
Bentuk-bentuk keterampilan seseorang ada tiga macam, yaitu :
a) Rangkaian respon atau reaksi
b) Koordinasi gerakan
c) Pola-pola respon atau reaksi
Kegiatan belajar sesuai dengan bentuk belajar keterampilan menekankan pada proses ltihan. Tahapan latihan ini dimulai dengan pencapaian hasil belajar kognitif, baik berupa konsep dan prinsip, kemudian dilakukan latihan menyesuaikan gerakan dengan aturan-aturan tertentu, dan melalui latihan lebih lanjut, diberi kebebasan ntuk mengembangkan kemampuan sampai mencapai kemampuan atau keterampilan yang berbentuk pola-pola rrespon.
2. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan guru yang direncanakan tercermin dalam rencana penggunaan metode pembelajaran yang akan digunakan. Pemilihan metode pembelajaran dilihat berdasarkan konsep pembelajaran yang menekankan pada keaktifan siswa belajar. Namun, keaktifan itu sendiri disesuaikan dengan bentuk-bentuk belajar yang akan dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, dan materi pembelajaran yang akan dipelajari.
Berdasarkan rumusan kegiatan guru, dirumuskan pula kegiatan belajar siswa. Untuk memudahkan pelaksanaan, perumusan kegiatan belajar dapat dilakukan dengan cara :
a) Merumuskan semua kegiatan belajar yang memungkinkan untuk dilakukan
b) Menetapkan kegiatan-kegiatan mana yang tidak perlu dilakukan agar mencapai efisiensi proses belajar
c) Menetapkan kegiatan-kegiatan mana yang akan dilakukan dalam mempelajari materi pembelajaran sesuai dengan upaya pencapaian tujuan.
Dalam merencanakan kegiatan pembelajaran, perlu dipertimbangkan beberapa hal, yaitu :
1. Metode pembelajaran dengan pendekatan individu, kelompok atau klasikal, disesuaikan dengan tujuan dan materi pembelajaran yang dipelajari. Perencanaan pembelajaran memberi warna pada proses pembelajaran yang dilaksanakan di suatu sekolah.
Peranan metode pembelajaran sangat penting karena dapat memberikan pengalaman sesuai dengan kebutuhan, baik fisik maupun psikis, disesuaikan dengan bakat dan minat.
2. Untuk membantu atau menunjang upaya pencapaian tujuan melalui kegiatan mempelajari materi pembelajaran, dengan melakukan metode belajar secara aktif, perlu direncanakan alat dan sumber belajar yang akan digunakan.
3. Waktu yang digunakan untuk melakukan seluruh kegiatan pembelajaran.
Yaitu dibuatnya alokasi waktu dengan mempertimbangkan waktu yang tersedia dan waktu yang dibutuhkan, berdasarkan banyaknya tujuan dan materi pembelajaran yang akan dipelajari. Sehingga proses pembelajaran dapat berjalan sesuai waktu yang direncanakan dan waktu yang tersedia dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Agar waktu dapat diatur sebaik-baiknya , diperlukan perencanaan yang cermat dengan memperhitungkan :
a) Berapa banyak tujuan akan dicapai
b) Berapa lama masing-masing tujuan diperkirakan dapat tercapai dalam proses pembelajaran
c) Berapa lama entry behaviour membutuhkan waktu
d) Berapa lama kegiatan evaluasi membutuhkan waktu
e) Berapa lama waktu yanng dimiliki
f) Dapatkah waktu yang tersedia digunakan untuk seluruh kegiatan yang direncanakan.
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN PENGALAMAN BELAJAR
Kegiatan pembelajaran adalah kegiatan yang melibatkan siswa dalam proses mental dan fisik melalui interaksi antara siswa, siswa dengan guru, dan sumber belajar lainnya dalam rangka mencapai kompetensi dasar.
Adapun prinsip-prinsip yang diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran :
1. Perencanaan pembelajaran disusun untuk membantu guru agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional, perencanaan disusun sesuai dengan kompetensi yang telah ditetapkan.
2. Kegiatan-kegiatan dilakukan oleh siswa secara sistematis sesuai dengan konsep materi pembelajaran yang harus dikuasai siswa untuk mencapai kompetensi.
3. Mengandung dua unsur yang mencerminkan pengelolaan belajar siswa, yaitu kegiatan siswa dan materi pembelajaran.
4. Berpusat pada siswa
5. Berisikan materi pembelajaran berupa pengetahuan, sikap, keterampilan, serta life skills.
6. Materi pembelajaran dipelajari secara berulang-ulang
Pemilihan kegiatan pembelajaran mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
a. Guru mendorong dan membimbing siswa agar dapat mencari, mengolah, dan menemukan pengetahuan sendiri
b. Pembelajaran harus dapat mengambangkan kemampuan siswa
c. Kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan kemampuan siswa, sumber belajar, dan sarana yang tersedia
d. Kegiatan pembelajaran harus bervariasi, ada kegiatan yang melibatkan individu dan kelompok
e. Kegiatan pembelajaran memperhatikan perbedaan individual siswa, seperti intelegensi, bakat, minat, kemampuan, latar belakang keluarga, budaya.
Bentuk kegiatan pembelajaran dan pengalaman belajar dapat berupa :
1) Kegiatan tatap muka, yaitu adanya interaksi langsung antara guru dengan siswa. Bisa dalam bentuk uraian, diskusi, tanya-jawab. Berbagai alternatif penyampaian secara tatap muka dapat dilakukan sesuai dengan jenis kompetensi yang ingin dicapai.
2) Kegiatan atau pengalaman belajar siswa meliputi menhafal, menggunakan / mengaplikasikan, dan menemukan
3) Materi pembelajaran merupakan fakta, konsep, dan prosedur
4) Pengalaman belajar siswa diperoleh dari proses interaksi siswa dengan obyek atau sumber belajar. Dapat berupa telaah buku, percobaan di laboratorium, atau mengamati.
5) Pemberian pengalaman belajar secara langsung sangat ditekankan melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dengan tujuan untuk
6) Pemberian pengalaman belajar ditekankan melalui penggunaan dan pengembangan sikap ilmiah dan mampu bekerja secara ilmiah.
E. PRINSIP UMUM MEMILIH PENGALAMAN BELAJAR
Ralph W. Tyler (1970) mengemukakan prinsip umum dalam memilih pengalaman belajar yang dapat dijadikan metode pembelajaran sebagai berikut :
1. Siswa harus memiliki pengalaman belajar yang memberinya kesempatan untuk mempraktekkan jenis perilaku yang dimaksudkan dalam tujuan. Misal, agar siswa dapat memecahkan masalah dalam pelajaran bicara dalam Bahasa Arab, maka siswa harus diberikan pengalaman berbicara dengan Bahasa Arab
2. Pengalaman belajar harus memberikan kepuasan kepada siswa melalui pelaksanaan atau penampilan perilaku sebagaimana dikehendaki dalam tujuan.
3. Pengalaman belajar harus dalam batas kemampuan siswa. Dipertimbangkan baik secara psikologis maupun akademis
4. Banyak cara untuk memberikan pengalaman belajarkepada siswa. Oleh karena itu harus dipilih atau diseleksi pengalaman belajar mana yang paling sesuai dengan keadaan siswa
5. Pengalaman hendaknya selain dapat menunjang siswa mencapai suatu jenis perilaku dalam tujuan namun dapat pula mengembangkan kemampuan yang lain
F. METODE PROSES PEMBELAJARAN
Proses pembelajaran seharusnya menekan pada metode atau cara bagaimana membelajarkan siswa daripada apa yang dipelajari siswa. Maka itu diperlukannya sebuah perencanaan pembelajaran. Perencanaan pembelajaranpun harus memperhatikan relevansi antara materi pembelajaran dengan pengalaman belajar atau karakteristik siswa, untuk membentuk perilaku siswa pada aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Selain itu menjadi keperluan pula mempertimbangkan sumber belajar yang memungkinkan untuk diperoleh oleh siswa.
Proses pembelajaran dilaksanakan dalam rangka memberi kesempatan kepada siswa memperoleh pengalaman belajar. Pada proses pembelajaran biasanya siswa diberikan penjelasan seputar mata pelajaran-mata pelajaran. Namun, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu sangatlah pesat, sehingga untuk mengetahui dan menguasai seluruh ilmu pengetahuan dalam waktu yang terbatas sangatlah sulit. Tentu disini perencang perencanaan pembelajaran memerlukan berbagai pertimbangan dalam menyusun perencanaan pembelajaran.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan ilmu pengetahuan dan teknologi mempengaruhi konsep belajar-mengajar, yang dikenal dengan teknologi pendidikan. Yang dimaksud dengan teknologi pendidikan disini adalah semacam pendekatan sistematis dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proses pembelajaran.
Dalam penerapan konsep teknologi pendidikan dapat menggunakan perangkat lunak seperti dalam pembelajaran berprogama atau pembelajaran dengan sistem modul. Atau dapat pula menggunakan perangkat keras seperti mesin mengajar (Teaching Machine). Atau dapat pula menggunakan keduanya. Satu hal yang terpenting dalam hal ini adalah bahwa penggunaan atau penerapan teknologi pendidikan ini dimaksudkan untuk mengefektifkan proses pembelajaran.
G. STRATEGI DAN METODE DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Strategi adalah siasat melakukan kegiatan-kegiatan dalam pembelajaran yang mencakup metode dan teknik pembelajaran. Strategi pembelajaran merupakan hal yang perlu diperhatikan guru dalam proses pembelajaran. Paling tidak ada tiga jenis strategi yang berkaitan dengan pembelajaran, yakni (1) strategi pengorganisasian pembelajaran,
(2) strategi penyampaian pembelajaran, dan (3) strategi pengelolaan pembelajaran1.
Uraian mengenai strategi penyampaian pengajaran menekankan pada media apa yang dipakai untuk menyampaikan pengajaran, kegiatan apa yang dilakukan, dan struktur belajar mengajar yang bagaimana. Strategi pengelolaan menekankan pada penjadwalan penggunaan setiap komponen strategi pengorganisasian dan strategi penyampaian pengajaran, termasuk pula pembuatan catatan tentang kemajuan belajar siswa2.
Adapun metode adalah cara mengajarnya itu sendiri. Sedangkan teknik adalah langkah-langkah melakukan kegiatan-kegiatan khusus dalam menggunakan suatu metode tertentu. Untuk mengarahkan kegiatan belajar siswa perlu menggunakan berbagai metode mengajar yang efektif.
Proses pembelajaran menuntut guru dalam merancang berbagai metode peembelajaran yang memungkinkan terjadinya proses pembelajaran pada diri siswa. Keaktifan dalam pembelajaran menjadi unsur yang penting dan dapt tercermin pada ciri-ciri sebagai berikut :
1. Adanya keterlibatan siswa dalam menyusun atau membuat perencanaan, proses, dan evaluasi pembelajaran
2. Adanya keterlibatan intelektual dan emosional siswa baik melalui kegiatan mengalami, menganalisis, berbuat dan pembentukan siswa
3. Adanya keikutsertaan siswa secara kreatif dalam menciptakan situasi yang kondusif untuk belangsungnya proses pembelajaran
4. Guru bertindak sebagai fasilitator, bukan sebagai pengajar yang mendominasi kegiatan di kelas
5. Menggunakan berbagai metode, media, dan alat secara bervariasi
1 Hamzah B.Uno. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta:2010. Hal.45
2 Ibid.
Konsep dalam mengembangkan keaktifan proses pembelajaran dilakukan guru maupun siswa. Penerapannya berlandaskan pada teori belajar yang menekankan pentingnya belajar melalui proses mengalami untuk memperoleh pemahaman. Siswa sebagai pusat pembelajaran mempunyai peran sangat penting dalam menentukan materi pembelajaran.
Metode pembelajaran disamping disesuaikan dengan tujuan dan materi pembelajaran, juga ditetapkan dengan melihat kegiatan yang akan dilakukan. Metode pembelajaran menekankan pada proses belajar siswa secara aktif dalam upaya memperoleh kemampuan hasil belajar. Guru seharusnya memikirkan bagaimana cara (metode) yang membuat siswa dapat belajar secara optimal. Belajar secara optimal dapat dicapai jika siswa aktif dibawah bimbingan guru yang aktif pula.
Secara umum penerapan metode pembelajaran meliputi empat kegiatan utama, yaitu kegiatan awal yang bersifat orientasi, guru berupaya memfokuskan perhatian dan kesiapan siswa untuk mempelajari materi. Lalu, kegiatan inti dalam proses pembelajaran, guru menggunakan metode untuk memudahkan siswa. Selanjutnya, Penguatan dan balikan, guru memberikan tugas yang harus dikerjakan siswa. Dan kegiatan terakhir dilakukan penilaian terhadap keberhasilan yang dicapai siswa melalui proses belajar dilakukan.
Sumber :
Hakim, Lukmanul. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.
Sudjana, D. (2000). Strategi Pembelajaran. Bandung: Falah Production.
Uno, Hamzah B. 2010. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
1 komentar:
Your writing like the answer of my problem. Thank you...
Posting Komentar