Minggu, 08 Juli 2012

SEJARAH DAN ALIRAN LINGUISTIK




Pada mulanya studi linguistik hanya ada tiga tahap perkembangan, yaitu tahap spekulasi, tahap obeservasi dan klasifikasi, dan tahap perumusan teori. Pada tahap spekulasi para ahli linguistic hanya pada rekaan dari mitos-mitos dongen saja tanpa ada data empiris. Pada tahap obeservasi dan klasifikasi para ahli mulai melakukan pengamatan dan mengelompokkan terhadap bahasa yang diamati. Sedangkan pada tahap perumusan teori para ahli mulai membuat teori berdasarkan data yang telah diamati dan dikelompokkan.
LINGUISTIK TRADISIONAL
Perkembangan ilmu linguistic ini berawal dari masa Yunani hingga pada sekitar akhir abad ke-19

A.    ZAMAN YUNANI
Zaman Yunani ini mempunyai masa yang sangat panjang kurang lebih 600 tahun. Masalah pokok yang dipertentangkan oleh para ahli linguistic yaitu pertentangan antara fisis (bersifat alami) dan nomos (bersifat konvensi), dan pertentangan antara analogi dan anomali. Bahasa bersifat fisis maksudnya yaitu bahasa mempunyai hubungan asal-usul, sumber prinsip-prinsip abadi dan tidak dapat digantikan di luar manusia itu. Kelompok yang mendukung yaitu kelompok naturalis yang berpendapat setiap kata yang diucapkan mempunyai hubungan benda yang ditunjuk.sedangkan bahasa bersifat nomos yaitu makna bahasa bersal dari tradisi atau kebiasaan.


Pertentangan analogi (teratur) dan anomali (tidak teratur). Aristoteles dan Plato berpendapat bahwa bahasa bersifat teratur. Keteraturan inilah yang membuat manusia dapat membuat dan menyusun tata bahasa. Sedangkan kelompok anomali berpendapat bahwa bahasa tidak bersifat teratur, apabila bahasa itu teratur maka mengapa pada kata write berubah menjadi wrote bukan writed?
a.       Kaum Sophis
Kaum ini muncul pada abad ke-5 dan dikenal dalam studi bahasa antara lain :
·         melakukan kerja secara empiris
·         sangat mementingkan bidang retorika dalam studi bahasanya
·         membedakan tipe kalimat berdasarkan isi dan makna
b.      Plato (429-347 SM)
Dalam studi bahasa terkenal kenal antara lain :
·         memperdebatkan analogi dan anomali dalam buku dialoog, dan fisis dan nomos
·         memberikan batasan bahasa yaitu bahasa adalah pernyataan pikiran manusia dengan perantara onomata (nama dalam bahasa sehari-hari, nominal, subjek) dan rhemata (ucapan dalam bahasa sehari-hari, verba, predikat)
·         yang pertama kali membedakan kata dalam onoma dan rhema
c.       Aristoteles (384-322 SM)
Aristoteles terkenal dalam studi bahasa karena :
·         menambahkan satu kelas kata yaitu syndesmoi (kata yang lebih banyak dalam sintaksis) dari yang telah dirumuskan Plato sebelumnya
·         membedakan jenis kelamin kata yaitu feminim, maskulin, dan neutrum
d.      Kaum Stoik
Adalah kelompok ahli filsafat yang berkembang pada abad ke-4 SM. Dalam studi bahasa kaum Stoik terkenal karena :
·         membedakan studi bahasa secara logika dan secara tata bahasa
·         menciptakan istilah khusus untuk studi bahasa
·         membedakan tiga komponen utama dari studi bahasa yaitu (1) tanda, symbol, sign, atau semainon, (2) makna, apa yang disebut semainomen, atau lekton, (3) hal-hal diluar bahasa yaitu benda atau situasi
·         membedakan legein (bunyi yang merupakan bagian fonologi tapi tidak bermakna) dan propheretal (bunyi bahasa yang mengandung makna)
·         membagi jenis kata menjadi empat yaitu benda, kata kerja, syndesmoi, dan arthoron
·         membedakan kata kerja komplet dan tidak komplet, serta kata kerja aktif dan kata kerja pasif
e.       Kaum Alexandrian
Kaum Alexandrian ini menganut paham analogi pada studi bahasa. Kaum Alexandrian ini mewariskan kepada kita buku Tata Bahasa Dionysius Thrax yang berisi tentang kereguleran bahasa Yunani. Buku ini pun dijadikan sebagai model penyusunan buku tata bahasa di Eropa karena bersifat mentradisi

B.     ZAMAN ROMAWI
Zaman Romawi merupakan zaman kelanjutan dari Yunani. Sejak jatuhnya Yunani, orang Romawi mendapat pengalaman bidang linguistic dari mereka. Tokoh yang terkenal pada zaman Romawi yaitu :
a.       Varro (116-27 SM)
Varro terkenal dengan karya bukunya De Lingua Latina. Varro masih memperdebatkan masalah analogi dan anomali,. Buku ini terbagi menjadi beberapa bidang yaitu etimologi, morfologi, dan sintaksis. Etimologi adalah cabang lingustik yang menyelidiki asal-usul kata beserta arti. Varro mencatat bahwa ada perubahan bunyi dan makna kata dari zaman ke zaman. Morfologi adalah cabang kibgustik yang mempelajari kata dan pembentukannya. Menurut varro bahasa latin ada kata-kata yang terjadi analogi dan ada yang anomali. Varro membagi kelas kata latin yaitu kata benda, kata kerja, partikel, dan adverbium. Selain itu kata kerja pun dibedakan atas tense, time, dan aspect seta aktif dan pasif
b.      Priscia
Priscia terkenal dengan karya bukunya Tata bahasa Priscia atau Institutiones Grammaticae. Bukunya sangat penting dalam studi bahasa menegenai sintaksis karena ;
a.       merupakan buku tata bahasa latin terlengkap yang dituturkan oleh pembicara asli
b.      teori-teori tata bahasanya merupakan tonggak utama pembicaraan bahasa secara tradisional

C.     ZAMAN PERTENGAHAN
Pada zaman pertengahan ini bahasa latin sudah menjadi lingua franca karena bahasa latin dipakai dalam bahasa gereja, bahasa diplomasi, dan bahasa ilmu pengetahuan. Pada zaman pertengahan ini terdapat tiga poin penting dalam studi bahasa yaitu peranan Kaum Modistae, Tata Bahasa Spekulativa, dan Petrus Hispanus
Kaum Modistae masih membicarakan pertentangan fisis dan nomos dan pertentangan antara analogi dan anomali. Mereka membicarakan hal itu karena bahasa bersifat reguler dan universal.  Tata Bahasa Spekulativa merupakan hasil integrasi deskripsi gramatikal bahasa latin ke dalam filsafat skolastik. Kata tidak secara mewakili alam dari benda yang ditunjuk. Kata hanya mewakili hak adanya benda itu dari pelbagai cara, modus, substansi, aksi, kualitas, dan lain-lain. Tokoh tata bahasa sekuliativa ini dalah Peter Hellas. Petrus Hispanus beliau adalah seorang Paus Johannes XXI pada tahun 1276-1277. Peranannya dalam bidang linguistic yaitu :
a.       memasukkan psikologi dalam analisis makna bahasa
b.      membedakan nomen atas dua macam yaitu nomen substantivium dna nomen adjectivum
c.       membedakan partes orations atas categorematik dan syntategorematik.

D.    ZAMAN RENAISANS
Zaman renaisans merupakan zaman pembukaan abad pertengahan. Yang menonjol pada zaman ini yaitu para sarjana-sarjana menguasai bahasa Yunani, bahasa Ibrani, dan Arab. Selain menguasai bahasa tersebut bahasa-bahasa  Eropa mendapat perhatian dalam bentuk pembahasan, penyusunan tata bahasa, dan perbandingan.
LINGUISTIK STRUKTURALIS
Linguistik tradisional menerapkan tata bahsa  Yunani dan Latin saja, namun linguistik struktiralis berusaha mendeskripsikan suatu bahasa berdasarkan ciri atau sifat khas dari bahasa tersebut. Ferdinand De Saussure dianggap sebagai bapak linguistic modern. Karena pandangannya yang dimuat dalam buku Course de Linguistique yaittu :
1.      telaah sinkronik dan diakronik
2.      perbedaan langue dan parole
3.      perbedaan signifiant dan signifié
4.      hubungan sintagmatik dan paradigmatik

A.    ALIRAN PRAHA
Aliran Praha ini terbentuk pada tahun 1926 atas prakarsa Vilem Mathesius (1882-1945). Selain Vilem ada pula tokoh yang lain yaitu Nikolai S. Trubetskoy, Roman Jakobson, dan Morris Halle. Dalam bidang fonologi aliran ini yang pertama kali membedakan fonetik, fonologi, dan fonem secara tegas. Fonetik mempelajari bunyi-bunyi suara itu sendiri, sedangkan fonologi mempelajari fungsi bunyi tersebut dalam suatu sistem.
Struktur bunyi dijelaskan dengan kontras atau oposisi. Ukuran untuk menentukan apakah bunyi itu ujaran beroposisi atau tidak adalah makna. Perbedaan bunyi yang tidak menimbulkan perbedaan makna adalah tidak distingtif yang berarti bunyi tersebut tidak fonemis. Berbeda dengan bunyi yang menimbulkan makna berbeda adalah distingtif yang berarti fonemis
Aliran Praha memperkenalkan dan mengembangkan morfologi, bidang yang meneliti struktur fonologis morfem. Dalam bidang sintaksis Vilem mencoba menelaah kalimat melalui pendekatan fungsional. Pendekatan ini melihat dari struktur formalnya dan struktur informasinya yang berada dalam kalimat. Struktur formalnya melihat unsur-unsur gramatikalnya, sedangkan struktur informasi melihat situasi faktual pada waktu kalimat yang dihasilkan dan melihat unsur tema (apa yang dibicarakan) dan rema (apa yang dikatakan).


B.     ALIRAN GLOSEMATIK
Aliran ini dipelopori oleh Louis Hjemslev (1899-1965) yang meneruskan ajaran Ferdinand de Saussure. Louis membuat ilmu bahasa menjadi ilmu yang berdiri sendiri, bebas dari ilmu yang lain, dengan peralatan, metodologis dan terminologis sendiri. Menurut Louis Hjemslev menganggap bahasa itu mengandung dua segi, yaitu segi ekspresi dan segi isi. Masing-masing segi mengandung forma dan substansi, sehingga diperoleh forma ekspresi, substansi ekspresi, forma isi, dan substansi isi. Pembedaan forma dari substansi berlaku untuk semua hal yang ditelaah secara ilmiah, sedangkan pembedaan ekspresi dari isi hanya berlaku bagi segi telaah bahasa saja.

C.     ALIRAN FIRTHIAN
John R. Firth (1890-1960) terkenal dari teori mengenai fonologi prosodi. Aliran yang dikembangkan dikenal dengan nama Aliran Prosodi, tapi dikenal pula dengan nama Aliran Firth atau Aliran Firthian atau Aliran London. Fonologi prosodi adalah suatu cara untuk menentukan arti pada tataran fonetik. Fonologi prosodi terdiri dari satuan-satuan fonematis berupa unsur segmental, yaitu konsonan dan vocal. Sedangkan satuan prosodi berupa ciri-ciri struktur yang lebih panjang daripada suatu segmen tunggal. Ada tiga macam pokok prosodi yaitu prosodi yang menyangkut gabungan fonem, prosodi yang terbentuk oleh sendi atau jeda, prosodi yang realisasi fonetisnya. Aliran Prosodi berpendapat telaah bahasa harus memperhatikan komponen sosiologis. Tiap tutur harus dikaji dalam konteks situasinya yakni masyarakat yang berperan didalamnya.

D.    ALIRAN SISTEMIK
Aliran ini tidak lepas dari nama M.A.K Halliday. Halliday memberikan pandangan tentang studi lingustik yaitu :
1.      memberikan perhatian penuh pada segi kemasyarakatan bahasa, terutama mengenai fungsi kemasyarakatan bahasa dan bagaimana fungsi kemasyarakatan itu terlaksana dalam bahasa.
2.      memandang bahasa sebagai "pelaksana". Aliran ini memandang betapa pentingnya pembeda langue dari parole
3.      mementingkan adanya pemerian ciri-ciri bahasa tertentu beserta variasinya, tidak atau kurang tertarik pada semstaan bahasa
4.      mengenal adanya gradasi atau kontinum. Batas butir-butir bahasa seringkali tidak jelas
5.      menggambarkan tiga tataran utama bahasa

E.     ALIRAN STRUKTURALIS AMERIKA
Leonard Bloomfield (1877-1949) terkenal karena bukunya Language (1933). Aliran strukturalis dikenal juga aliran taksonomi karena aliran ini menganalisis dan mengklasifikan unsur bahasa berdasarkan hubungan hierariknya. Dalam menganalisis kalimat menggunkan Immaediate Constituents Analysis (IC Analysis) untuk melihat unsur-unsur langsung yang membangun kalimat tersebut.

F.      ALIRAN TAGMEMIK
Aliran Tagmemik dipelopori oleh Kenneth L. Pike yang mewarisi pandangan Bloomfield. Tagmemik adalah korelasi antara fungsi gramatikal atau slot dengan sekelompok bentuk-bentuk kata yang dapat saling dipertukarkan untuk mengisi slot tersebut. Menurut Pike satuan dasar sintaksis tidak dapat dinyatakan dengan fungsi-fungsi saja seperti subjek + predikat, tidak dapat nyatakan dengan deretan bentuk-bentuk saja, seperti frase benda + frase kerja + rase benda. Dalam perkembangnnya kedua unsur tagmem itu yaitu fungsi dan bentuk perlu ditambah dengan unsur peran dan kohesi yang membentuk jalinan yang erat.

LINGUISTIK TRANSFORMASIONAL
A.    TATA BAHASA TRANSFORMASI
Tata bahasa transformasi lahir dengan terbitnya buku Noam Chomsky yang berjudul Syntactic Structure pada tahun 1957. Menurut Chomsky salah satu tujuan dalam penelitian bahasa yaitu untuk menyusun bahasa dari bahasa tersebut. Bahasa dianggap sebagai kumpulan kalimat yang terdiri dari deretan bunyi yang memiliki makna. Setiap tata bahasa dari suatu bahasa adalah merupakan teroi bahsa itu sendiri, dan tata bahasa itu harus memenuhi dua syarat yaitu  :
1.      kalimat yang dihasilkan oleh tata bahasa itu harus dapat diterima oleh pemakai bahasa tersebut, sebagai kalimat yang wajar dan tidak dibuat-buat
2.      tata bahasa tersebut harus berbentuk sedemikian rupa sehingga satuan atau istilah yang digunakan tidak berdasarkan pada gejala bahasa tertentu saja, dan semuanya itu harus sejajar dengan teori kinguistik tertentu
Tata bahasa dari setiap bahasatediri dari beberapa komponen yaitu :
1.      komponen sintaksis
2.      komponen semantic
3.      komponen fonologis
Hubungan dari ketiga komponen yaitu input pada komponen semantik adalah output dari subkomponen dasar. Sedangkan input pada komponen fonologis merupakan output dari subkomponen sintaksis yang disebut subkomponen transformasi. Komponen sintaksis merupakan "sentral" dari tata bahasa karena (a). komponen inilah yang menentukan arti kalimat, dan (b). komponen ini pulalah yang menggambarkan aspek kreatifitas bahasa.
B.     SEMANTIK GENERATIF
Postal, Lakoff, Mc Cawly, dan Kisparsky merupakan muid Chomsky dan memisahkan diri dari kelompok Chomsky dan membuat aliran sendiri. Menurut aliran semantic generatif struktur semantic dan sintaksis bersifat homogen dan untuk menggabungkan kedua unsur tersebut hanya dengan kaidah transformasi saja, tidak perlu dengan kaidah lain berupa kaidah sintaksis dasar, kaidah proyekai, dan kaidah fonologi. Menurut semantik generatif, semantic dan sintaksis diselidiki bersama sekaligus karena duanya adalah satu. Struktur semantik merupakan struktur logika berupa ikatan tidak berkala antara predikat dengan seperangkat argumen dalam satu proposisi. Argumen adalah segala sesuatu yang dibicarakan, sednagkan prediket adalah semua yang menunjukkan hubungan, perbuatan, sifat, keanggotaan, dan sebagainya.
C.     TATA BAHASA KASUS
Tata bahasa kasus diperkenalkan oleh Charles J. Fillmore dalam karangannya "The Case for Case" tahun 1968. Fillmore membagi kalimat atas modalitas (berupa unsur negasi, kala, aspek, dan adverbia) dan proposisi (terdiri verba disertai kasus)

D.    TATA BAHASA RELASIONAL
Tata bahasa relasional ini muncul pada tahun 1970-an. Tokoh aliran ini adalah David M. Perlmutter dan Paul M. Postal. Tata bahasa relasional pada dasanya sama dengan tata bahasa transformasi. Tata bahasa relasional mencari kemestaan bahasa. Dalam hal ini tata bahasa relasional (TR) banyak menyerang tata bahasa transformasi (TT) karena teori TT tidak dapat diterapkan paa bahasa-bahasa lainnya selain bahasa Inggris. Dalam menjelaskan kalimat aktif-pasif dengan kedudukan fungsi subjek, objek langsung, dan objek tidak langsung. Menurut TR setiap struktur kalusa terdiri dari jaringan relasional yang melibatkan tiga macam mujud (entity) yaitu :
a.       seperangkat simpai (nodes) yang menampilkan elemen-elemen di dalam suatu struktur
b.      seperangkat tanda relasional (relasional sign) yang merupakan nama relasi grammatical yang disandang oleh elemen itu dengan elemen lain
c.       seperangkat "coordinates" yang dipakai untuk menunjukkan pada tataran yang manakah elemen itu menyandang relasi gramatikal tertentu terhadap elemen yang lain

0 komentar:

Posting Komentar