Minggu, 08 Juli 2012

SEJARAH DAN ALIRAN LINGUISTIK




Pada mulanya studi linguistik hanya ada tiga tahap perkembangan, yaitu tahap spekulasi, tahap obeservasi dan klasifikasi, dan tahap perumusan teori. Pada tahap spekulasi para ahli linguistic hanya pada rekaan dari mitos-mitos dongen saja tanpa ada data empiris. Pada tahap obeservasi dan klasifikasi para ahli mulai melakukan pengamatan dan mengelompokkan terhadap bahasa yang diamati. Sedangkan pada tahap perumusan teori para ahli mulai membuat teori berdasarkan data yang telah diamati dan dikelompokkan.
LINGUISTIK TRADISIONAL
Perkembangan ilmu linguistic ini berawal dari masa Yunani hingga pada sekitar akhir abad ke-19

A.    ZAMAN YUNANI
Zaman Yunani ini mempunyai masa yang sangat panjang kurang lebih 600 tahun. Masalah pokok yang dipertentangkan oleh para ahli linguistic yaitu pertentangan antara fisis (bersifat alami) dan nomos (bersifat konvensi), dan pertentangan antara analogi dan anomali. Bahasa bersifat fisis maksudnya yaitu bahasa mempunyai hubungan asal-usul, sumber prinsip-prinsip abadi dan tidak dapat digantikan di luar manusia itu. Kelompok yang mendukung yaitu kelompok naturalis yang berpendapat setiap kata yang diucapkan mempunyai hubungan benda yang ditunjuk.sedangkan bahasa bersifat nomos yaitu makna bahasa bersal dari tradisi atau kebiasaan.

INTERFERENSI BAHASA IBU TERHADAP BAHASA ARAB PADA MAHASISWA JURUSAN BAHASA ARAB REGULER A ANGKATAN 2010


BAB I
PENDAHULUAN
Istilah interferensi tidak akan lepas dari integrasi, karena merupakan dua topik dalam pembahasan sosiolonguistik sebagai akibat dari pemakaian dua bahasa atau lebih yang berbeda didalam masyarakat multilingual. Pemakaian dua bahasa atau lebih maka akan ada campur kode ataupun alih kode dalam penggunaan bahasa dalam berinteraksi dengan kelompok lain. Dalam interferensi terdapat kesalahan struktur dari kaidah bahasa yang digunakan dengan kaidah bahasa lain. Tingkat kesalahan dalam penggunaan dua bahasa atau lebih dalam satu percakapan adalah sesuai dengan tingkat penguasaan bahasa pada masyarakat tutur tersebut. Semakin baik penggunaan bahasa keduam, semakin sedikit tingkat kesalahannya, karena digunakan sesuai dengan kondisi dan sutuasi. Sedangkan penguasaan bahasa kedua oleh masyarakat tutur kurang baik, maka akan semakin banyak kesalahan kaidah dalam bahasa yang digunakan.
Mahasiswa yang memilih jurusan bahasa dan sastra Arab tentunya menguasai bahasa Arab sebagai bahasa keduanya (B2). Tentunya seluruh mahasiswa jurusan bahasa dan sastra Arab menguasai bahasa Arab sebagai B2nya, tapi dengan tingkat kemampua yang berbeda-beda. Ada yang B1 dengan B2 sama mahirnya, ada pula yang B2 kurang mahir, sehingga penggunaan B1 lebih dominan disbanding B2.
Penulisan makalah ini untuk mengetahui interferensi B1 terhadap B2 dalam interaksi di kelas. Sample yang saya gunakan yaitu mahasiswa regular A angkatan 2010