Pada
mulanya studi linguistik hanya ada tiga tahap perkembangan, yaitu tahap
spekulasi, tahap obeservasi dan klasifikasi, dan tahap perumusan teori. Pada
tahap spekulasi para ahli linguistic hanya pada rekaan dari mitos-mitos dongen
saja tanpa ada data empiris. Pada tahap obeservasi dan klasifikasi para ahli
mulai melakukan pengamatan dan mengelompokkan terhadap bahasa yang diamati.
Sedangkan pada tahap perumusan teori para ahli mulai membuat teori berdasarkan
data yang telah diamati dan dikelompokkan.
LINGUISTIK
TRADISIONAL
Perkembangan
ilmu linguistic ini berawal dari masa Yunani hingga pada sekitar akhir abad
ke-19
A.
ZAMAN
YUNANI
Zaman
Yunani ini mempunyai masa yang sangat panjang kurang lebih 600 tahun. Masalah
pokok yang dipertentangkan oleh para ahli linguistic yaitu pertentangan antara fisis
(bersifat alami) dan nomos (bersifat konvensi), dan pertentangan antara
analogi dan anomali. Bahasa bersifat fisis maksudnya yaitu bahasa mempunyai
hubungan asal-usul, sumber prinsip-prinsip abadi dan tidak dapat digantikan di
luar manusia itu. Kelompok yang mendukung yaitu kelompok naturalis yang
berpendapat setiap kata yang diucapkan mempunyai hubungan benda yang
ditunjuk.sedangkan bahasa bersifat nomos yaitu makna bahasa bersal dari tradisi
atau kebiasaan.
Pertentangan
analogi (teratur) dan anomali (tidak teratur). Aristoteles dan Plato
berpendapat bahwa bahasa bersifat teratur. Keteraturan inilah yang membuat
manusia dapat membuat dan menyusun tata bahasa. Sedangkan kelompok anomali
berpendapat bahwa bahasa tidak bersifat teratur, apabila bahasa itu teratur
maka mengapa pada kata write berubah menjadi wrote bukan writed?
a.
Kaum
Sophis
Kaum
ini muncul pada abad ke-5 dan dikenal dalam studi bahasa antara lain :
·
melakukan
kerja secara empiris
·
sangat
mementingkan bidang retorika dalam studi bahasanya
·
membedakan
tipe kalimat berdasarkan isi dan makna
b.
Plato
(429-347 SM)
Dalam
studi bahasa terkenal kenal antara lain :
·
memperdebatkan
analogi dan anomali dalam buku dialoog, dan fisis dan nomos
·
memberikan
batasan bahasa yaitu bahasa adalah pernyataan pikiran manusia dengan perantara
onomata (nama dalam bahasa sehari-hari, nominal, subjek) dan rhemata (ucapan
dalam bahasa sehari-hari, verba, predikat)
·
yang
pertama kali membedakan kata dalam onoma dan rhema
c.
Aristoteles
(384-322 SM)
Aristoteles
terkenal dalam studi bahasa karena :
·
menambahkan
satu kelas kata yaitu syndesmoi (kata yang lebih banyak dalam sintaksis)
dari yang telah dirumuskan Plato sebelumnya
·
membedakan
jenis kelamin kata yaitu feminim, maskulin, dan neutrum
d.
Kaum
Stoik
Adalah
kelompok ahli filsafat yang berkembang pada abad ke-4 SM. Dalam studi bahasa
kaum Stoik terkenal karena :
·
membedakan
studi bahasa secara logika dan secara tata bahasa
·
menciptakan
istilah khusus untuk studi bahasa
·
membedakan
tiga komponen utama dari studi bahasa yaitu (1) tanda, symbol, sign, atau
semainon, (2) makna, apa yang disebut semainomen, atau lekton, (3) hal-hal
diluar bahasa yaitu benda atau situasi
·
membedakan
legein (bunyi yang merupakan bagian fonologi tapi tidak bermakna) dan propheretal
(bunyi bahasa yang mengandung makna)
·
membagi
jenis kata menjadi empat yaitu benda, kata kerja, syndesmoi, dan arthoron
·
membedakan
kata kerja komplet dan tidak komplet, serta kata kerja aktif dan kata kerja
pasif
e.
Kaum
Alexandrian
Kaum
Alexandrian ini menganut paham analogi pada studi bahasa. Kaum Alexandrian ini
mewariskan kepada kita buku Tata Bahasa Dionysius Thrax yang berisi
tentang kereguleran bahasa Yunani. Buku ini pun dijadikan sebagai model
penyusunan buku tata bahasa di Eropa karena bersifat mentradisi
B.
ZAMAN
ROMAWI
Zaman
Romawi merupakan zaman kelanjutan dari Yunani. Sejak jatuhnya Yunani, orang
Romawi mendapat pengalaman bidang linguistic dari mereka. Tokoh yang terkenal
pada zaman Romawi yaitu :
a.
Varro
(116-27 SM)
Varro
terkenal dengan karya bukunya De Lingua Latina. Varro masih
memperdebatkan masalah analogi dan anomali,. Buku ini terbagi menjadi beberapa bidang
yaitu etimologi, morfologi, dan sintaksis. Etimologi adalah cabang lingustik
yang menyelidiki asal-usul kata beserta arti. Varro mencatat bahwa ada
perubahan bunyi dan makna kata dari zaman ke zaman. Morfologi adalah cabang
kibgustik yang mempelajari kata dan pembentukannya. Menurut varro bahasa latin
ada kata-kata yang terjadi analogi dan ada yang anomali. Varro membagi kelas
kata latin yaitu kata benda, kata kerja, partikel, dan adverbium. Selain itu
kata kerja pun dibedakan atas tense, time, dan aspect seta aktif
dan pasif
b.
Priscia
Priscia
terkenal dengan karya bukunya Tata bahasa Priscia atau Institutiones
Grammaticae. Bukunya sangat penting dalam studi bahasa menegenai sintaksis
karena ;
a.
merupakan
buku tata bahasa latin terlengkap yang dituturkan oleh pembicara asli
b.
teori-teori
tata bahasanya merupakan tonggak utama pembicaraan bahasa secara tradisional
C.
ZAMAN
PERTENGAHAN
Pada
zaman pertengahan ini bahasa latin sudah menjadi lingua franca karena
bahasa latin dipakai dalam bahasa gereja, bahasa diplomasi, dan bahasa ilmu
pengetahuan. Pada zaman pertengahan ini terdapat tiga poin penting dalam studi
bahasa yaitu peranan Kaum Modistae, Tata Bahasa Spekulativa, dan
Petrus Hispanus
Kaum
Modistae masih membicarakan pertentangan
fisis dan nomos dan pertentangan antara analogi dan anomali. Mereka
membicarakan hal itu karena bahasa bersifat reguler dan universal. Tata Bahasa Spekulativa merupakan hasil
integrasi deskripsi gramatikal bahasa latin ke dalam filsafat skolastik. Kata
tidak secara mewakili alam dari benda yang ditunjuk. Kata hanya mewakili hak
adanya benda itu dari pelbagai cara, modus, substansi, aksi, kualitas, dan
lain-lain. Tokoh tata bahasa sekuliativa ini dalah Peter Hellas.
Petrus Hispanus beliau adalah seorang Paus Johannes XXI pada tahun
1276-1277. Peranannya dalam bidang linguistic yaitu :
a. memasukkan psikologi dalam analisis makna bahasa
b. membedakan nomen atas dua macam yaitu nomen substantivium dna nomen
adjectivum
c. membedakan partes orations atas categorematik dan syntategorematik.
D.
ZAMAN
RENAISANS
Zaman
renaisans merupakan zaman pembukaan abad pertengahan. Yang menonjol pada zaman
ini yaitu para sarjana-sarjana menguasai bahasa Yunani, bahasa Ibrani, dan
Arab. Selain menguasai bahasa tersebut bahasa-bahasa Eropa mendapat perhatian dalam bentuk
pembahasan, penyusunan tata bahasa, dan perbandingan.
LINGUISTIK
STRUKTURALIS
Linguistik
tradisional menerapkan tata bahsa Yunani
dan Latin saja, namun linguistik struktiralis berusaha mendeskripsikan suatu
bahasa berdasarkan ciri atau sifat khas dari bahasa tersebut. Ferdinand De
Saussure dianggap sebagai bapak linguistic modern. Karena pandangannya yang
dimuat dalam buku Course de Linguistique yaittu :
1.
telaah
sinkronik dan diakronik
2.
perbedaan
langue dan parole
3.
perbedaan
signifiant dan signifié
4.
hubungan
sintagmatik dan paradigmatik
A.
ALIRAN
PRAHA
Aliran Praha ini terbentuk pada tahun 1926 atas prakarsa Vilem
Mathesius (1882-1945). Selain Vilem ada pula tokoh yang lain yaitu Nikolai
S. Trubetskoy, Roman Jakobson, dan Morris Halle. Dalam bidang
fonologi aliran ini yang pertama kali membedakan fonetik, fonologi, dan fonem
secara tegas. Fonetik mempelajari bunyi-bunyi suara itu sendiri, sedangkan
fonologi mempelajari fungsi bunyi tersebut dalam suatu sistem.
Struktur bunyi dijelaskan dengan kontras atau oposisi. Ukuran untuk
menentukan apakah bunyi itu ujaran beroposisi atau tidak adalah makna.
Perbedaan bunyi yang tidak menimbulkan perbedaan makna adalah tidak distingtif
yang berarti bunyi tersebut tidak fonemis. Berbeda dengan bunyi yang
menimbulkan makna berbeda adalah distingtif yang berarti fonemis
Aliran Praha memperkenalkan dan mengembangkan morfologi, bidang
yang meneliti struktur fonologis morfem. Dalam bidang sintaksis Vilem mencoba
menelaah kalimat melalui pendekatan fungsional. Pendekatan ini melihat dari
struktur formalnya dan struktur informasinya yang berada dalam kalimat.
Struktur formalnya melihat unsur-unsur gramatikalnya, sedangkan struktur
informasi melihat situasi faktual pada waktu kalimat yang dihasilkan dan
melihat unsur tema (apa yang dibicarakan) dan rema (apa yang
dikatakan).
B.
ALIRAN
GLOSEMATIK
Aliran ini dipelopori oleh Louis Hjemslev (1899-1965) yang
meneruskan ajaran Ferdinand de Saussure. Louis membuat ilmu bahasa menjadi ilmu
yang berdiri sendiri, bebas dari ilmu yang lain, dengan peralatan, metodologis
dan terminologis sendiri. Menurut Louis Hjemslev menganggap bahasa itu mengandung
dua segi, yaitu segi ekspresi dan segi isi. Masing-masing segi
mengandung forma dan substansi, sehingga diperoleh forma ekspresi, substansi
ekspresi, forma isi, dan substansi isi. Pembedaan forma dari substansi berlaku
untuk semua hal yang ditelaah secara ilmiah, sedangkan pembedaan ekspresi dari
isi hanya berlaku bagi segi telaah bahasa saja.
C.
ALIRAN
FIRTHIAN
John R. Firth (1890-1960) terkenal dari teori mengenai fonologi
prosodi. Aliran yang dikembangkan dikenal dengan nama Aliran Prosodi, tapi
dikenal pula dengan nama Aliran Firth atau Aliran Firthian atau Aliran London.
Fonologi prosodi adalah suatu cara untuk menentukan arti pada tataran fonetik.
Fonologi prosodi terdiri dari satuan-satuan fonematis berupa unsur segmental,
yaitu konsonan dan vocal. Sedangkan satuan prosodi berupa ciri-ciri struktur
yang lebih panjang daripada suatu segmen tunggal. Ada tiga macam pokok prosodi
yaitu prosodi yang menyangkut gabungan fonem, prosodi yang terbentuk oleh sendi
atau jeda, prosodi yang realisasi fonetisnya. Aliran Prosodi berpendapat telaah
bahasa harus memperhatikan komponen sosiologis. Tiap tutur harus dikaji dalam
konteks situasinya yakni masyarakat yang berperan didalamnya.
D.
ALIRAN
SISTEMIK
Aliran ini tidak lepas dari nama M.A.K Halliday. Halliday
memberikan pandangan tentang studi lingustik yaitu :
1.
memberikan
perhatian penuh pada segi kemasyarakatan bahasa, terutama mengenai fungsi
kemasyarakatan bahasa dan bagaimana fungsi kemasyarakatan itu terlaksana dalam
bahasa.
2.
memandang
bahasa sebagai "pelaksana". Aliran ini memandang betapa pentingnya
pembeda langue dari parole
3.
mementingkan
adanya pemerian ciri-ciri bahasa tertentu beserta variasinya, tidak atau kurang
tertarik pada semstaan bahasa
4.
mengenal
adanya gradasi atau kontinum. Batas butir-butir bahasa seringkali tidak jelas
5.
menggambarkan
tiga tataran utama bahasa
E.
ALIRAN
STRUKTURALIS AMERIKA
Leonard Bloomfield
(1877-1949) terkenal karena bukunya Language (1933). Aliran strukturalis
dikenal juga aliran taksonomi karena aliran ini menganalisis dan mengklasifikan
unsur bahasa berdasarkan hubungan hierariknya. Dalam menganalisis kalimat
menggunkan Immaediate Constituents Analysis (IC Analysis) untuk melihat
unsur-unsur langsung yang membangun kalimat tersebut.
F.
ALIRAN
TAGMEMIK
Aliran Tagmemik dipelopori oleh Kenneth L. Pike yang
mewarisi pandangan Bloomfield. Tagmemik adalah korelasi antara fungsi
gramatikal atau slot dengan sekelompok bentuk-bentuk kata yang dapat
saling dipertukarkan untuk mengisi slot tersebut. Menurut Pike satuan dasar sintaksis
tidak dapat dinyatakan dengan fungsi-fungsi saja seperti subjek + predikat,
tidak dapat nyatakan dengan deretan bentuk-bentuk saja, seperti frase benda +
frase kerja + rase benda. Dalam perkembangnnya kedua unsur tagmem itu yaitu
fungsi dan bentuk perlu ditambah dengan unsur peran dan kohesi yang membentuk
jalinan yang erat.
LINGUISTIK
TRANSFORMASIONAL
A.
TATA
BAHASA TRANSFORMASI
Tata bahasa transformasi lahir dengan terbitnya buku Noam
Chomsky yang berjudul Syntactic Structure pada tahun 1957. Menurut
Chomsky salah satu tujuan dalam penelitian bahasa yaitu untuk menyusun bahasa
dari bahasa tersebut. Bahasa dianggap sebagai kumpulan kalimat yang terdiri
dari deretan bunyi yang memiliki makna. Setiap tata bahasa dari suatu bahasa
adalah merupakan teroi bahsa itu sendiri, dan tata bahasa itu harus memenuhi
dua syarat yaitu :
1.
kalimat
yang dihasilkan oleh tata bahasa itu harus dapat diterima oleh pemakai bahasa
tersebut, sebagai kalimat yang wajar dan tidak dibuat-buat
2.
tata
bahasa tersebut harus berbentuk sedemikian rupa sehingga satuan atau istilah
yang digunakan tidak berdasarkan pada gejala bahasa tertentu saja, dan semuanya
itu harus sejajar dengan teori kinguistik tertentu
Tata
bahasa dari setiap bahasatediri dari beberapa komponen yaitu :
1.
komponen
sintaksis
2.
komponen
semantic
3.
komponen
fonologis
Hubungan dari ketiga komponen yaitu input pada komponen semantik
adalah output dari subkomponen dasar. Sedangkan input pada komponen
fonologis merupakan output dari subkomponen sintaksis yang disebut subkomponen
transformasi. Komponen sintaksis merupakan "sentral" dari tata bahasa
karena (a). komponen inilah yang menentukan arti kalimat, dan (b). komponen ini
pulalah yang menggambarkan aspek kreatifitas bahasa.
B.
SEMANTIK
GENERATIF
Postal, Lakoff, Mc Cawly,
dan Kisparsky merupakan muid Chomsky dan memisahkan diri dari kelompok
Chomsky dan membuat aliran sendiri. Menurut aliran semantic generatif struktur
semantic dan sintaksis bersifat homogen dan untuk menggabungkan kedua unsur
tersebut hanya dengan kaidah transformasi saja, tidak perlu dengan kaidah lain
berupa kaidah sintaksis dasar, kaidah proyekai, dan kaidah fonologi. Menurut
semantik generatif, semantic dan sintaksis diselidiki bersama sekaligus karena
duanya adalah satu. Struktur semantik merupakan struktur logika berupa ikatan
tidak berkala antara predikat dengan seperangkat argumen dalam satu proposisi.
Argumen adalah segala sesuatu yang dibicarakan, sednagkan prediket adalah semua
yang menunjukkan hubungan, perbuatan, sifat, keanggotaan, dan sebagainya.
C.
TATA
BAHASA KASUS
Tata
bahasa kasus diperkenalkan oleh Charles J. Fillmore dalam karangannya
"The Case for Case" tahun 1968. Fillmore membagi kalimat atas
modalitas (berupa unsur negasi, kala, aspek, dan adverbia) dan proposisi
(terdiri verba disertai kasus)
D.
TATA
BAHASA RELASIONAL
Tata bahasa relasional ini muncul pada tahun 1970-an. Tokoh aliran
ini adalah David M. Perlmutter dan Paul M. Postal. Tata bahasa relasional pada
dasanya sama dengan tata bahasa transformasi. Tata bahasa relasional mencari
kemestaan bahasa. Dalam hal ini tata bahasa relasional (TR) banyak menyerang
tata bahasa transformasi (TT) karena teori TT tidak dapat diterapkan paa
bahasa-bahasa lainnya selain bahasa Inggris. Dalam menjelaskan kalimat
aktif-pasif dengan kedudukan fungsi subjek, objek langsung, dan objek tidak
langsung. Menurut TR setiap struktur kalusa terdiri dari jaringan relasional
yang melibatkan tiga macam mujud (entity) yaitu :
a.
seperangkat
simpai (nodes) yang menampilkan elemen-elemen di dalam suatu struktur
b.
seperangkat
tanda relasional (relasional sign) yang merupakan nama relasi grammatical yang
disandang oleh elemen itu dengan elemen lain
c.
seperangkat
"coordinates" yang dipakai untuk menunjukkan pada tataran yang
manakah elemen itu menyandang relasi gramatikal tertentu terhadap elemen yang
lain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar